Investasi Triwulan II Hanya Terealisasi 86 Persen

Investasi Triwulan II Hanya Terealisasi 86 Persen

DOK/RK : Kepala DPM PTSP Provinsi Bengkulu, Karmawanto--

RK ONLINE - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu menargetkan investasi Rp 8,6 triliun hingga akhir tahun 2022.  Dari besarnya target tersebut, capaian realisasi pada triwulan II (April-Juni) tahun 2022 mencapai  Rp 1,8 triliun atau tercapai 86,9 persen dari target yang ditetapkan sekitar Rp 2,15 triliun.

Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu, Karmawanto, M.Pd mengatakan, tidak tercapainya target dikarenakan kondisi saat ini masih dalam proses pemulihan ekonomi dan masih ada pembatasan aktivitas sehingga perusahaan belum optimal dalam menjalankan investasi. 

"Aktivitas ekonomi kita belum stabil, dengan kata lain dibebaskan dengan terbatas. Sehingga banyak pelaku usaha belum bisa memaksimalkan perusahaannya," kata Karmawanto, Kamis (4/8). 

Sama dari triwulan sebelumnya,  sumber sektor terbesar penyumbang investasi yakni sektor kelistrikan dan kelapa sawit. Dengan rincian penanaman modal dalam negeri sebesar 1,6 triliun rupiah dan penanaman modal asing sebesar Rp 200,19 miliar.

"Total investasi dari triwulan I hingga triwulan II telah mencapai angka Rp 3,3 triliun," ujar Karmawanto. 

Dalam upaya mengoptimalkan investasi tersebut, DPMPTSP terus berkoordinasi dengan berbagai pihak khususnya investor besar, juga melaksanakan sosialisasi, maupun bimbingan teknis (Bimtek) kepada manajemen perusahaan terkait pengurusan izin dan pelaporan. Hal ini ditujukan agar capaian investasi bisa 100 persen diakhir tahun mendatang. 

"Kita optimis target investasi dapat tercapai hingga akhir tahun 2022 nanti," tegas Karmawanto.

Sebelumnya DPM PTSP sendiri telah membagi jumlah target investasi di masing-masing wilayah kabupaten/kota dengan dengan rincian sesuai dengan kemampuan daerah mulai dari Rp 500 miliar hingga Rp  1,54 triliun.

Adapun target investasi tertinggi yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Mukomuko, dan Bengkulu Utara sebesar Rp 1,5 triliun. Disusul Kabupaten Lebong dan Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar Rp 1 triliun, Kabupaten Bengkulu Selatan sebesar Rp 900 miliar, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur sebesar Rp 700 miliar. Serta investasi terkecil yakni di Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Rejang Lebong sebesar Rp 500 miliar. (gju)

Sumber: