15 SD Terancam Merger

15 SD Terancam Merger

Kadis Dikbud Kepahiang, Dr. Nining Fawely Pasju, S. Pt, MM meminta guru tingkatoan kompetensi.--Radarkepahiang.id

RK ONLINE - Manyoritas Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kepahiang memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. Namun kenyataannya, masih banyak SD di Kabupaten Kepahiang yang kekurangan siswa-siswi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Seperti yang terjadi usai PPDB TA 2022/2023, ada 15 SD yang terancam merger atau dilakukan penggabungan. Pasalnya, jumlah siswa-siswi di 15 SD tersebut kurang dari 60 murid.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kepahiang, Nining Fawely Pasju, S.Pt MM menjelaskan, 15 sekolah dasar itu wacananya masuk dalam program regrouping atau penggabungan menjadi satu. Dalam rangka efisiensi anggaran pendidikan serta efektifitas peningkatan pendidikan.

"Wacana mengusulkan 15 SD masuk dalam regrouping ini masih dipertimbangkan. Karena beberapa faktor seperti letak sekolah berjauhan serta terkait dengan target pemerintah, satu desa minimal 1 SD," jelas Nining, kemarin.

Namun dalam rangka efektifitas dan efisiensi, tetap akan dilakukan kajian bersama dengan Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM). Yakni, kata Nining, berkaitan dengan penempatan guru tenaga pendidikan dan pembagian jam mengajar jika diterapkan regrouping nantinya. "Regrouping ini bisa saja dilakukan jika satu sekolah memiliki siswa kurang dari 60 orang tapi ini akan dikaji dulu, termasuk penempatan tenaga pendidik dan pembagian jam mengajar," terang Nining.

Menurut Nining, tidak hanya sekolah yang berada di kawasan pedesaan yang mengalami kekurangan siswa, namun beberapa sekolah yang berada di pinggir kota. Hanya saja, pihaknya tidak ingin tergesa-gesa dalam melakukan regrouping mengingat program harus bermanfaat bagi sekolah. (rfm)

Sumber:

Berita Terkait