Wabup : PDAM Wajib Benahi Pelayanan pada Pelanggan

Wabup : PDAM Wajib Benahi Pelayanan pada Pelanggan

RK ONLINE - Warga yang merupakan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alami kerap kali mengeluhkan buruknya pelayanan distribusi air. Seperti pada beberapa wilayah, di Kecamatan Ujan Mas misalnya, lebih dari satu bulan layanan distribusi air di wilayah tersebut mati total, padahal air bersih merupakan kebutuhan pokok untuk keberlangsungan hidup masyarakat. Mengenai hal itu, Wakil Bupati Kepahiang H. Zurdinata, S.Ip meminta agar PDAM Tirta Alami untuk membenahi pelayanan pada pelanggan. Wabup mengakui bahwa sejauh ini perusahaan plat merah tersebut dalam kondisi tidak baik, tidak hanya dari sektor managemen, termasuk distribusi air pada pelanggan. "Banyak persoalan yang dialami PDAM Tirta Alami, sehingga kita berharap mulai membenahi pelayanan terhadap pelanggan, minimal memaksimalkan distribusi air. Karena air bersih ini merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat," jelas Wabup. Sementara untuk membantu penyertaan modal demi menyehatkan PDAM, dijelaskan Wabup, sejauh ini memang belum dapat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Pasalnya, tahun ini regulasi perubahan badan hukum PDAM menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) baru akan dibahas. "Tahun ini baru akan dibahas perubahan badan hukum PDAM menjadi Perumda, regulasinya baru akan dibahas,harapannya nanti setelah menjadi Perumda dapat dikelola lebih profesional. Soal penyertaan modal perlu dibahas dan mendapatkan persetujuan dan kajian dari sejumlah pihak dan tentunya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah," terangnya. Sebelumnya, Eko (23) warga Desa Pekalongan Kecamatan Ujan Mas mengeluhkan bahwa sudah lebih dari 1 bulan kondisi distribusi air di wilayah tersebut tersendat. Sementara, kawasan bebatuan di wilayah tersebut minim penduduk yang memiliki sumur gali maupun sumur bor. "Sebagian besar mengandalkan air PAM, kami sudah melaporkan kondisi tersendatnya air bersih ini pada kantor cabang PDAM di Ujan Mas, namun distribusi air belum lah normal," sesal Eko.   Pewarta : Reka Fitriani/Krn

Sumber: