Usai Lebaran, Hati-hati Ancaman Penyakit

Usai Lebaran, Hati-hati Ancaman Penyakit

RK ONLINE - Biasanya merayakan Idul Fitri dengan berbagai makanan dan minuman, perlu diwaspadai berlebihan mengkonsumsi makanan dan minuman selama lebaran bisa berdampak pada gangguan kesehatan. Momen lebaran biasanya hampir seluruh rumah masyarakat menyediakan makanan berupa kue kering. Padahal mayoritas kue kering tersebut dibuat mengandung margarin atau mentega, yang mengandung lemak trans. "Lemak trans merupakan salah satu lemak jahat yang dapat memengaruhi kenaikan asam lambung. Dalam jangka panjang, konsumsi makanan tinggi lemak trans juga akan meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah," kata Kepala Dinkes Kepahiang, H. Tajri Fauzan, SKM, M.Si Selain itu juga, beberapa menu masakan lebaran tinggi lemak, seperti gulai, gorengan, dan jeroan. Selain meningkatkan berat badan, banyak makanan tinggi lemak dalam jangka pendek dapat meningkatkan risiko penyakit lambung. Makanan tinggi lemak juga memengaruhi peningkatan tekanan darah yang sangat cepat. Sebaiknya hindari makanan tinggi lemak saat Lebaran. "Salah satu upaya mengurangi risiko terkena berbagai penyakit usai lebaran, konsumsi air putih yang cukup. Karena air putih memiliki manfaat yang sangat baik sebagai kendaraan untuk mengeluarkan limbah dan racun dari dalam tubuh," sampai Tajri. Menurutnya, sebaiknya minum air putih juga dilakukan sebelum makan. Selain itu, air putih juga berfungsi membawa nutrisi dalam sistem peredaran darah dan dianjurkan untuk minum air putih 1,5 hingga 2 liter sehari. Selain itu, momen lebaran ini masyarakat bisa mengurangi minuman manis, minuman dengan gula buatan tambahan dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. "Kondisi tersebut bisa membuat badan lebih cepat lemas karena kadar gula darah yang tidak stabil. Terakhir perbanyak konsumsi sayur dan buah. Karena sayur dan buah kaya dengan kandungan vitamin, mineral, dan tinggi serat yang bagus untuk keseluruhan sistem tubuh. Dengan harapan usai lebaran tiba, masyarakat Kabupaten Kepahiang tetap sehat dan bisa menjalankan aktifitasnya seperti biasa," saran Tajri.   Pewarta : Epran Antoni/Krn

Sumber: