Maling Sikat Tabungan TK Aisyiyah Berisi Jutaan Rupiah

Maling Sikat Tabungan TK Aisyiyah Berisi Jutaan Rupiah

RK ONLINE - Beraksi di Desa Kutorejo Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, bandit kembali berulah dengan menyasar TK Aisyiyah. Masuk dengan cara membobol dinding bangunan, pelaku yang beraksi berhasil menggondol tabungan milik peserta didik TK Aisyiyah IV yang sudah berisikan uang tunai hingga jutaan rupiah. Meskipun belum diketahui pelakunya namun perkara pencurian ini secara resmi sudah dilaporkan ke Polres Kepahiang Polda Bengkulu. Kepada Radarkepahiang.id Kepala TK Aisyiyah IV, Mulyanti, S.Pd, M.Pd menuturkan jika kejadian ini, diprediksi berlangsung malam hari saat sekolah sudah tidak berpenghuni. Diduga menggunakan kayu balok, pelaku merusak bagian dinding belakang untuk dapat masuk ke dalam bangunan TK. "Kemungkinan kejadiannya malam hari. Sebab sejak pagi hingga sore hari, masih ada kegiatan di TK ini dan juga ada beberapa tukang yang sedang merenovasi bangunan," terang Mulyati. Baca juga : Di SMPIT Soal dan Kunci Jawaban Ujian Diduga Diperjualbelikan Ada sedikit kejanggalan dalam pencurian ini lanjut Mulyati. Berdasarkan pantauan di lokasi pascakejadian, Mulyati menduga jika setelah mengembat uang tunai di dalam tabungan peserta didik, dengan cara paksa pelaku juga berhasil masuk ke dalam ruangan kantor. Anehnya semua barang berharga seperti laptop dan printer di ruangan ini, sama sekali tidak diambil oleh pelaku. "Barang - barang seperti laptop dan printer sama sekali tidak bergerak dari tempatnya. Hanya uang tunai saja yang diambil oleh pelakunya," jelasnya. Lebih lanjut diungkapkannya pula kalau kejadian ini, bukan merupakan yang pertama kalinya. Sebab menurut Mulyati pada pertengahan Januari 2022 lalu, kejadian serupa juga sudah pernah terjadi di TK Aisyiyah IV. Hampir sama saja, modus pelaku masuk secara paksa dengan merusak aset bangunan milik TK. Namun sayang saat itu, pihaknya enggan melaporkan kejadian ini. Dari kedua kejadian ini Mulyati mengatakan jika mereka sudah mengalami kerugian hingga Rp 2,8 juta. "Hanya berselang 3 bulan saja, kejadian ini ternyata terulang lagi. Oleh karena itu kami terpaksa melaporkannya kepada pihak yang berwajib," demikian Mulyati.   Pewarta : Jimmy Mayhendra

Sumber: