Di SMPIT Soal dan Kunci Jawaban Ujian Diduga Diperjualbelikan
RK ONLINE - Soal dan kunci jawaban ujian jenjang SMP tahun ajaran 2021/2022 di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, diduga bocor. Mirisnya selain sudah bocor, soal ujian yang informasinya dibuat oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Kepahiang ini, dikabarkan sempat diperjualbelikan oleh salah satu oknum santri di SMPIT Cajaya Robbani Kabupaten Kepahiang. Bahkan informasi yang sudah menyebar ini, dengan cepat sampai ke telinga wali murid yang akhirnya memicu adanya aksi protes. Informasi dihimpun Radarkepahiang.id, dugaan bocornya soal ujian ini terjadi sebelum ujian di SMP IT berlangsung beberapa waktu lalu. Menariknya kebocoran soal ujian yang dilengkapi dengan kunci jawabannya ini tidak hanya terjadi pada 1 Mata Pelajaran (Mapel) saja. Tetapi soal dan kunci jawaban Mapel lainnya juga demikian. Kemudian dengan tujuan untuk meraup keuntungan pribadi, soal dan kunci jawaban ini kemudian diperjualbelikan oleh salah satu oknum santri SMPIT yang mendapatkannya. Belum diketahui pasti dari mana asalnya namun informasi diperoleh, soal dan kunci jawaban ujian ini dijual dengan harga yang berbeda - beda mulai dari Rp 75 ribu - Rp 120 ribu/Mapel. Baca juga : Pastikan Bayar THR, Disnakertrans Turunkan Tim Saat dikonfirmasi terkait isu jual beli soal dan kunci jawaban ini, Kepala SMP IT Kabupaten Kepahiang, Maria, S.Pd mengaku sama sekali tidak mengetahui informasi tersebut. Bahkan dirinya memastikan kalau tidak ada soal dan kunci jawaban ujian yang tersebar di SMPIT untuk diperjualbelikan. "Saya tidak mengetahui informasi ini," ujar Maria. Diakui Maria kalau tidak menutup kemungkinan informasi terkait soal ujian dan kunci jawaban yang bocor dan diperjualbelikan santri ini, bisa saja memang benar adanya. Sebab sama seperti SMP pada umumnya, soal ujian SMPIT juga dibuat oleh MKKS SMP Kabupaten Kepahiang. Sehingga ada besar kemungkinan soal dan jawabannya bisa bocor dan disalahgunakan oknum santri atau oknum tertentu. "Ada kemungkinan soal tersebut tidak diletakkan di tempat yang aman dan dicuri oleh orang lain yang kemudian menyalahgunakannya untuk meraup keuntungan," jelas Maria. Sementara itu ditanya terkait sanksi terhadap santrinya yang diduga menjual soal dan kunci jawaban ujian ini, Maria mengaku belum dapat memberikan gambarannya. Sebab selaku pimpinan dirinya tidak ingin gegabah dan harus terlebih dahulu menggali dan menemukan kebenaran dari informasi ini. "Jika memang benar oknum tersebut adalah santri kami, maka akan ada sanksi pembinaan untuknya. Namun saya yakin, santri kami tidak seperti itu," demikian Maria Pewarta : **
Sumber: