Belum Ditemukan

Belum Ditemukan

RK ONLINE - Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang hingga saat ini belum menemukan adanya kasus virus antraks yang menyerang sektor peternakan hewan. Sementara transaksi jual beli hewan ternak sapi, kerbau maupun kambing di Kabupaten Kepahiang cukup tinggi sehingga harus terus dipantau agar tidak membawa penyakit. Karena hewan ternak tidak hanya berasal dari lokal namun juga luar daerah. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, Hernawan, S.PKP mengingatkan kelompok petani peternak supaya mewaspadai penyakit antraks pada hewan yang juga membahayakan manusia. Pihaknya juga mengingatkan supaya masyarakat memastikan hewan ternak memiliki surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Ia mengimbau pedagang hewan ternak supaya melengkapi SKKH sebelum ternak diperjualbelikan untuk mengetahui kondisi kesehatan hewan dan mencegah peredaran hewan tidak sehat. "SKKH ini dikeluarkan dokter hewan, guna mengetahui bahwa hewan yang diperjualbelikan kondisinya sehat. Sebelum ternak dipasarkan, kami meminta bisa menghubungi kami agar menugaskan dokter hewan untuk melakukan pengecekan. Selanjutnya agar peternak menjadwalkan pemeriksaan rutin terhadap hewan ternak untuk mewaspadai penyakit antraks dan penyakit lainnya pada hewan. Sejauh ini belum ditemukan kasus antraks yang menyebar," jelas Hernawan. Hernawan menjelaskan bahwa antraks menjadi penyakit yang paling dikhawatirkan terjadi pada hewan sapi dan kerbau. Penyakit antraks bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Gejala yang terjadi pada seseorang yang terinfeksi antraks yaitu berawal dari flu ringan, sesak nafas hingga pembesaran kelenjar getah bening. "Karenanya pemerintah melalui Dinas Pertanian akan melakukan pemeriksaan ketat terkait kesehatan ternak," ujar Hernawan.   Pewarta : Reka Fitriani/Krn

Sumber:

Belum Ditemukan

Terkini

Terpopuler

Pilihan