3 Nyawa Melayang Sia-sia di Eks Tambang Lubuk Penyamun

3 Nyawa Melayang Sia-sia di Eks Tambang Lubuk Penyamun

RK ONLINE - Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dikumpulkan RK di lapangan, sudah 3 nyawa melayang di eks tambang galian C yang berada di Desa Lubuk Penyamun Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang. Korban terakhir adalah Reja (15) yang masih berstatus sebagai pelajar warga Desa Turan Baru Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong. Korban menghembuskan nafas terakhirnya diduga lantaran tenggelam di eks tambang tersebut, Jumat (14/4). Atas kematian korban, pihak keluarga enggan dilakukan autopsi sehingga jenazahnya langsung di bawa ke rumah duka untuk dikebumikan. Kapolres Kepahiang, AKBP. Suparman, S.IK, MAP melalui Kapolsek Ujan Mas, Iptu. Teguh Prasetyo, S.Tr,K didampingi oleh Kanit Reskrim Polsek Ujan Mas, Bripka. Herlambang Pajarjaya, SH menerangkan, dari keterangan saksi diketahui jika korban yang masih pelajar. "Saksi menyebutkan kalau korban mandi di sana (Eks galian tambang, red), korban tenggelam dan meninggal dunia," kata Bripka Herlambang. Dia melanjutkan, eks tambang tersebut bebentuk danau sehingga menarik minat korban mandi di sana. Saat korban tenggelam, lokasi eks tambang sedang sepi sehingga tidak orang yang memberikan pertolongan. "Korban bersama dua rekannya yang sesama pelajar pulang dari kerja kelompok. Mereka berniat untuk berenang di danau Eks tambang di desa setempat. Sesampainya di lokasi korban bersama kedua rekannya berenang, selang beberapa saat korban ini minta tolong kepada teman," ujar Bripka Herlambang menuturkan. Kedua teman korban sempat memberikan pertolongan. Namun karena kalah tenaga, korban tidak berhasil diselamatkan. "Sempat ditolong tapi tidak mampu menyelamatkan korban. Pihak keluarga korban enggan dilakukan autopsi dengan menandatangani surat pernyataan," pungkasnya. Terpisah, Kades Lubuk Penyamun, Rasmandani membenarkan ada korban meninggal dunia di eks tambang galian C di desanya. Menurutnya, sudah 3 korban meninggal dunia di eks tambang tersebut. "Tambang ini memang sudah lama tidak dimanfaatkan, karena izinnya sudah habis dan dekat dengan pemukiman. Makanya hingga sekarang lokasi tambang terbengkalai," jelasnya. Lebih lanjut dikatakan Kades, luas lahan eks tambang tersebut mencapai 5 Ha lebih yang pemiliknya lebih dari 1 orang. Awalnya pihak Pemdes sempat ingin memanfaatkan eks tambang itu menjadi objek wisata karena dinilai memiliki potensi yang sangat bagus. "Ingin kita manfaatkan sebagai objek wisata tetapi kita terkendala kerja sama dengan pemilik lahan yang lebih dari 1 orang. Sementara kalau eks tambang ini dibiarkan seperti sekarang, tidak terawat serta tidak dijaga kemanannya, tidak menutup kemungkinan ke depan ada korban lagi. Menyangkut hal ini juga, kita minta supaya para pemilik eks tambang dapat mamasang papan merek peringatan bahkan memagarnya sehingga tidak sembarang orang bisa berenang di sana," pungkas Kades.   Pewarta : Epran Antoni/Krn

Sumber: