Warga Terpaksa Bergantian Minta dan Menimba Air Sumur

Warga Terpaksa Bergantian Minta dan Menimba Air Sumur

Akibat Air PDAM Mati Lebih dari Sepekan

RK ONLINE - Lebih dari 150 pelanggan PDAM Tirta Alami Kepahiang di Desa Taba Tebelet Kecamatan Kepahiang, terdampak matinya distribusi air bersih yang terjadi lebih dari sepekan terakhir. Guna memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga terpaksa bergantian minta dan menimba air sumur milik salah seorang warga setempat. Bahkan warga pun menggunakan air masjid untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka. Terkait hal ini salah seorang warga, Haryanto (39) warga perumahan Kroya Dusun IV Desa Taba Tebelet mempertanyakan pelayanan PDAM Tirta Alami. Terlebih menurutnya, matinya aliran air bersih ini tidak terjadi di desa tetangga seperti Desa Kuterejo yang tidak jauh dari Dusun IV. Matinya aliran PAM ini disinyalir ulah oknum yang mengutak-atik meteran induk, sehingga aliran distribusi air hanya mati pada jalur tertentu. Mengenai hal itu, sejumlah warga sudah melaporkan secara resmi pada PDAM Tirta Alami. Hanya saja hingga kemarin kejadian serupa masih saja terjadi. "Kami mempertanyakan kenapa distribusi air di Desa Kuterjo tetap mengalir, lantas mengapa di kawasan Dusun Kroya mati total. Di sini sebagian besar pelanggan PDAM, bayar tepat waktu. Kalau meteran induknya ada yang mengutak-atik, seharusnya ditindaklanjuti oleh pihak PDAM supaya pelayanan dan distribusi air kepada pelanggan dapat maksimal," ujar Haryanto. Terpisah, Plt. Direktur PDAM Tirta Alami Kepahiang, Arminsyah, SE pada Senin (4/4) mengatakan, dia sudah menginstruksikan tim teknis untuk melakukan pengecekan, terkait tidak teralirinya air di Desa Taba Tebelet. Dia pun mengakui kurang maksimalnya pelayanan distribusi air bersih belakangan ini karena berkurangnya debit air lantaran kemarau sejak beberapa pekan terakhir. Belum lagi sulitnya petugas mendeteksi kerusakan maupun kebocoran pipa yang menyebabkan tersendatnya aliran air hingga ke pelanggan. "Bagian teknis sudah kita intruksikan ke lapangan untuk melakukan pengecekan terkait kendala tidak teralirinya air ke pelanggan itu, memang belakangan ini debit air agak berkurang karena kemarau," tutup Arminsyah.  

Tolong Nian Pak

Karena mengaku rutin membayar tagihan penggunaan air bersih setiap bulannya, warga perumahan Kroya Desa Taba Tebelet mendesak pihak PDAM Tirta Alami segera bertindak. "Tolong nian pak lakukan pebaikan, jangan hanya janji saja. Kami sangat kesulitan mendapatkan air bersih, sementara setiap bulan bayar tagihan," kata warga setempat, Yun. Karena air merupakan kebutuhan utama setiap harinya. Selama air PDAM tidak mengalir, warga terpaksa meminta air ke warga atau keluarga yang punya sumur bor. "Kalau tidak mengalir dalam sehari bisa dimaklumi, tapi sekarang sudah seminggu. Jangan anggap sepele persoalan ini. Apalagi bulan Ramadhan seperti ini," ujarnya. Karena tidak ada air, jamaah masjid setempat terpaksa bolak balik dari masjid ke rumah untuk mengambil air wudu'. "Jangan untuk buang air kecil, untuk cuci kaki saja air di masjid tidak ada. Kami minta kepada pihak-pihak terkait untuk bertindak segera menyelesaikan persoalan ini," singkat Yun.   Pewarta : Reka Fitriani/Epran Antoni/Krn

Sumber: