Lanati I dan II PTM Selesai, PPL Muara Aman Tunggu Regulasi
RK ONLINE - Pembangunan Pasar Tradisional Modern (PTM) Muara Aman Kecamatan Lebong Utara telah menyelesaikan lantai satu dan dua. Sementara untuk finishing lantai tiga dan empat pasar, rencananya akan dilanjutkan pada tahun 2022 ini. Dengan kondisi ini informasinya, pedagang yang sebelumnya direlokasi dampak pembangunan pasar sudah bisa menempati lantai satu dan dua pasar yang sudah selesai dibangun. Menanggapi hal tersebut, Ketua Perkumpulan Pedagang Lebong (PPL) Suratman berharap Pemkab Lebong melakui OPD teknis bisa memberi ruang diskusi bersama pedagang terkait penempatan bangunan pasar tersebut. Ini dilakukan untuk memastikan regulasi serta aturan main untuk menempati kios-kios pasar. Baik biaya sewa hingga teknis pembagian kios ke pedagang. "Ada baiknya Disperindagkop UKM terlebih dahulu mengajak pedagang untuk duduk bersama untuk membahas hal ini. Agar semuanya jelas, " kata Suratman. Ditambahkannya, total ada sekitar 135 pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Muara Aman sebelum akhirnya dibangun menjadi PTM. Dari jumlah itu sekitar 80 pedagang yang memiliki Hak Guna Bangunan (HGB) pasar. Sisanya pedagang kaki lima dan kuliner disekitar pasar. "Kami harapkan pemerintah bisa memprioritaskan pedagang lokal Kabupaten Lebong. Khusunya pedagang yang sebelumnya direlokasi akibat pembangunan pasar. Jika pun ada pedagang yang tidak berjualan lagi tentu ada kebijakan-kebijakan yang akan diambil, " singkatnya. Sementara itu, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR-Hub Lebong, Mast Irwan Nugroho, ST mengatakan pembangunan PTM dipastikan lanjut. Bahkan dalam APBD tahun 2022 telah disiapkan anggaran sekitar Rp 3,4 miliar untuk melakukan tahap finishing lantai tidadan empat 4 bangunan pasar, pemasangan hydrant hingga pembangunan taman dan lahan parkir pasar. "Jika masih ada sisa anggaran akan digunakan untuk pembangunan landskip pasar, " ujarnya. Awalnya untuk melanjutkan pembangunan pasar ini diusulkan anggaran sebesar Rp 6 miliar. Namun karena keterbatasan anggaran yang dimiliki, anggaran yang disetujui hanya Rp 3,4 miliar. Karena itu, di tahun 2023 mendatang pihaknya berencana akan kembali mengusulkan anggaran untuk kembali melanjutkan pembangunan pasar. Yaitu untuk membangun lift barang dan tangga darurat. "Untuk menuntaskan pembangunan pasar dibutuhkan anggaran sekitar Rp 6 miliar. Namun karena anggaran terbatas maka yang disetujui hanya Rp 3,4 miliar saja. Tahun 2023 mendatang akan kembali kami usulkan untuk merampungkan pembangunan pasar, " demikian Wawan. Diketahui pembangunan PTM Muara Aman sendiri mulai dilaksanakan pada tahun 2018 lalu dengan anggaran Rp 7 miliar. Kemudian pembangunan tahap II dilanjutkan pada tahun 2019 yang menelan anggaran hingga Rp 13,3 miliar. Ditahun 2020 kembali dilanjutkan dengan anggaran Rp 13,1 miliar dan ditahun 2021 ini juga dilanjutkan dengan anggaran Rp 3,5 miliar. Hingga saat ini bangunan pasar tersebut belum bisa difungsikan. Pedagang yang sebelumnya direlokasi saat ini masih menempati kios-kios darurat yang dibangun di seputaran pasar tersebut. Pewarta : Eko Hatmono/Krn
Sumber: