Maksimalkan Program, 80 Persen Desa Miliki Perpustakaan
BENGKULU RKONLINE – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi Jantan, M.Pd melalui Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Multazam, M.Pd mengatakan, dalam memaksimalkan program kerja pihaknya menargetkan semua desa di Provinsi Bengkulu mempunyai perpustakaan. Hal ini karena perpustakaan dapat dijadikan sebagai sarana masyarakat berkumpul untuk menimba ilmu, yang tentunya untuk kemajuan daerah dan meningkatkan pengetahuan SDM-nya. “Hingga saat ini sedang dalam tahap proses, saya sudah berkunjung ke beberapa kabupaten. Alhamdulillah 80 persen desa-desa sudah ada perpustakaan,” ujar Multazam, Senin (22/11). Dirinya menjelaskan, untuk desa yang belum mempunyai perpustakaan dikarenakan terkendala oleh pengadaan gedung. Untuk itu pihaknya ke depan berharap ada gedung khusus di perpustakaan di setiap desa/kelurahan. Terkait koleksi buku di perpustakaan yang ada, pihaknya mengarahkan agar Pemdes maupun kelurahan untuk menggunakan dana desa. Disamping digunakan untuk membangun gedung juga untuk melengkapi koleksi buku. “DPK provinsi memfasilitasi jika ada desa yang ingin menambah koleksi buku. Silakan buat proposal nanti akan kami sampaikan ke Perpustakaan Nasional. Namun untuk membantu langsung kami belum punya program untuk membantu desa/kelurahan terkait koleksi buku,” papar Multazam. Dirinya juga menambahkan, untuk memaksimalkan program satu desa/kelurahan satu perpustakaan, pihaknya meminta Pemerintah Provinsi Bengkulu mempercepat kebijakan yang tercantum dalam Peraturan Gubernur (Pergub) satu Desa satu perpustakaan, agar ditindaklanjuti di semua daerah kabupaten/kota. “Jadi Pergub tersebut pemda segera menyusun Peraturan Bupati (Perbup) dan Peraturan Walikota (Perwal) tentang satu Desa/kelurahan miliki satu perpustakaan. Untuk itu, mohon dilibatkan semua stakeholder terkait untuk menyusun peraturan. Karena untuk desa berarti dari Pemdes, Bappeda dan dewan yang hadir. Sehingga dalam penyusunan tersebut bisa berjalan dengan semestinya,” jelas Multazam. Menurutnya, dengan melibatkan semua pihak tersebut, untuk ada payung hukum agar dana desa dan sebagainya ada untuk pembangunan perpustakaan. “Pemerintah desa belum berani menganggarkan sendiri dana tersebut, maka dari itu perlu adanya sinergisitas dan kolaborasi stakeholder dari Bappeda, dewan dapat membuat peraturan. Kalau tidak ada itu tidak akan terwujud satu Desa satu perpustakaan. Untuk Pergubnya rata-rata dalam tahap proses yang jelas untuk saat ini belum ada sehingga program satu Desa/kelurahan satu perpustakaan itu kemungkinan belum bisa terlaksana,” ungkap Multazam. Dalam meningkatkan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Multazam memaparkan jika DPK Provinsi juga terus memaksimalkan program-program. Selain itu, program tersebut sudah dilaksanakan setiap tahunnya seperti Lembah dongeng anak-anak yang dilaksanakan seleksi dari tingkat kabupaten/kota lalu dilombakan lagi di Provinsi Bengkulu. “Alhamdulillah tahun ini ada dari perwakilan SD IT di Bengkulu untuk mengikuti lomba mendongeng tingkat nasional walaupun belum juara tapi pencapaian ini luar biasa,” kata Multazam. Lebih lanjut dikatakannya, program Gemar Membaca ini diawali dengan peningkatan pelayanan yang dimaksimalkan. Apalagi dimasa pandemi yang serba terbatas, pihaknya memaksimalkan pelayanan secara digital atau daring. “Di tengah pandemi Covid-19 pelayanan di DPK agar masyarakat tidak berkumpul kami membuat pelayanan program e-Perpus atau pelayanan perpustakaan secara elektronik. Kami juga sudah melakukan kerjasama dengan Perpusnas untuk meningkatkan minat baca, dengan gerakan penjaringan pustakawan baru dengan mengeluarkan kartu anggota. Alhamdulillah di Provinsi Bengkulu adalah 800 orang yang tergabung dalam anggota perpustakaan,” demikian Multazam. (Adv) Pewarta : Gatot J
Sumber: