2 Hektar HL Kelilik Ditebang dan Dibakar

RK ONLINE - Kamis (25/03/2021), Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Bengkulu Kabupaten Kepahiang menemukan 2 hektar Hutan Lindung (HL) di Desa Kelilik Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu digarap masyarakat. Diperkirakan HL ini digarap sebulan lalu, karena seluruh kayu ditebang dan sudah dibakar. Ketika di lokasi, KPHL tidak menemukan oknum masyarakat yang menebang HL tersebut. "Ketika kami tiba di lokasi (HL Kelilik) tidak ditemukan seorangpun dan kondisi lahan sudah gundul. Padahal sudah jelas kalau HL dilarang untuk digarap," kata Kepala KPHL Bengkulu wilayah Kabupaten Kepahiang, Yudi Riswanda, S.Hut. Ia menerangkan, seluruh kayu di lahan sekitar 2 hektar hanya tersisa tunggulnya saja. "Dari bekasnya, kayu - kayu ditebang menggunakan Chainsaw dan sepertinya dibawa pulang. Lahannya baru ditumbuhi rumput sedikit - sedikit. Kami perkirakan pembakaran hutan ini belum lama dilakukan, kisaran 1 bulan lalu," kata Yudi. Lebih lanjut dijelaskan Yudi, tidak jauh dari lokasi pembukaan HL memang ada lahan Hutan Kemasyararakatan (HKm). Sesuai aturan yang berlaku, masyarakat memang dipersilakan menggarap HKm tapi tidak melakukan pembukaan lahan baru. Sesuai UU nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang diteruskan PP nomor 23 tahun 2021 tentang penyelenggaraan urusan kehutanan. "Dalam aturan sudah jelas, masyarakat yang menggarap HKm wajib melakukan pengamanan dan perlindungan hutan. Pencegahan penebangan kayu, perusakan hutan dan pencegahan kebakaran hutan menjadi tanggungjawab pemegang izin, dalam hal ini pengurus kelompok," jelas Yudi. Yudi menambahkan, pihaknya sempat mempertanyakan kepada masyarakat pengelola HKm sekitar terkait penebangan dan pembakaran tersebut. Namun mereka mengaku tidak mengetahui pelakunya. Karena masyarakat yang melakukan pembukaan lahan baru itu tidak masuk dalam kelompok. "Kita minta kepada masyarakat supaya tidak lagi membuka lahan baru (HL, red). Karena sekarang sudah diberikan keringanan dengan bekerjasama melakukan penggarapan HKm," demikian Yudi. Pewarta : Efran Antoni

Sumber: