Pergi ke Sawah, Teguh Diduga Hanyut dan Belum Ditemukan

Pergi ke Sawah, Teguh Diduga Hanyut dan Belum Ditemukan

RK ONLINE - Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas Provinsi Bengkulu dan dibantu masyarakat masih berupaya mencari tubuh M. Teguh (45) warga Embong I Kecamatan Uram Jaya yang diduga hanyut. Hingga, Kamis (04/02/2021) upaya pencarian belum juga membuahkan hasil. Aliran sungai Uram dan Ketahun yang masih keruh dan deras menjadi kendala tim dalam upaya pencarian korban. Data dihimpun, kejadian itu berawal saat korban pergi ke sawah sekitar pukul 14.00 WIB, Rabu (03/02/2021). Namun hingga pukul 18.00 WIB korban tak kunjung pulang. Keluarga yang khawatir lantas menyusul korban ke sawah namun tak menemukan keberadaan korban. Hingga akhirnya ditemukan sandal jepit milik korban di pinggir saluran irigasi primer. Memang akses untuk menuju sawah harus dilalui dengan menyebrang jaringan irigasi tersebut. Kekhawatiran keluarga semakin menjadi mengingat arus saluran irigasi saat itu deras akibat hujan deras. Terlebih lagi korban diketahui juga mengalami disabilitas pada bagian kaki. Pantauan di lapangan, upaya pencarian korban dilakukan dengan menelusuri aliran sungai Uram dan Ketahun hingga desa Tunggang menggunakan perahu karet. Itu mengingat saluran irigasi itu mengarah ke Sungai Air Uram dan selanjutnya ke aliran Sungai Ketahun. Beberapa warga juga ikut membantu upaya pencarian dengan cara menyelam di beberapa titik sungai yang dicurigai. Komandan Regu Basarnas Provinsi Bengkulu, Rahmat Aryv mengatakan, upaya pencarian terkendala aliran arus sungai yang masih deras. Dengan kondisi arus yang deras, upaya pencarian dilakukan radius 3 kilometer. Hanya saja akibat hujan yang kembali turun upaya pencarian terpaksa dihentikan sementara karena dikhawatirkan mengancam keselamatan petugas. "Warga juga sudah memasang jaring disekitaran lokasi bendungan pembangkit listrik diwilayah Desa Ladang Palembang," kata Rahmat. Sesuai dengan prosedur, upaya pencarian ini akan dilakukan selama 7 hari kedepan. Jika kurun waktu itu tak juga membuahkan hasik bisa diperpanjang. Namun itu tergantung dari hasil evaluasi di lapangan. "Tentunya kami berharap korban bisa segera ditemukan," demikian Rahmat. Pewarta : Eko Hatmono Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: