Pandemi Covid Belum Terkendali, Vaksinasi Bukan Akhir Dari Penerapan Prokes

Pandemi Covid Belum Terkendali, Vaksinasi Bukan Akhir Dari Penerapan Prokes

RK ONLINE - Pandemi Covid-19 di Indonesia belum dapat dikendalikan. Jumlah kasus telah mencapai satu juta lebih dan ada penambahan setiap hari hingga berdampak pada penuhnya rumah sakit serta persoalan ekonomi dan sosial. Anggota DPD RI, Hj. Riri Damayanti John Latief menuturkan, kekhawatiran baru muncul saat program vaksinasi dilaksanakan. Apa?, ditakutkan nantinya masyarakat beranggapan Protokol Kesehatan (Prokes) tidak diperlakukan lagi karena sudah vaksinasi. "Padahal kuncinya tetap pada penerapan Prokes yang disiplin. Sekarang ini hampir semua sudah tahu apa itu Prokes. Namun penerapannya masih rendah. Perlu sosialisasi yang lebih meluas tentang ini. Karena banyak kasus termasuk di Bengkulu, orang menilai sejak vaksin disuntikkan, sudah boleh kumpul - kumpul seperti dulu," kata Riri Damayanti, Rabu (27/10/2021). Alumni Psikologi Universitas Indonesia ini tidak menampik bahwa masyarakat mulai jenuh dengan pembatasan sosial. Berharap pembatasan sosial dan aturan kebiasaan - kebiasaan baru bisa segera diakhiri. "Kalau Prokes diabaikan, usaha kita menghambat penyebaran Covid-19 selama ini menjadi sia - sia. Termasuk berbagai macam bantuan sosial yang telah disalurkan pemerintah," papar Riri Damayanti. Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini menekankan pentingnya stakeholder terkait memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dampak yang lebih besar bila penyebaran Covid-19 tidak segera diakhiri. "Kalau sampai ada pembatasan sosial yang lebih ketat, dampak ekonominya akan semakin menyiksa. Semakin buruk situasi ekonomi, semakin banyak yang mengalami masalah. Mulai dari masalah kesehatan, mental seperti rasa takut, stres dan depresi. Jadi efeknya itu beruntun," ungkap Riri Damayanti. Perempuan dengan gelar Putri Dayang Negeri oleh Masyarakat Adat Tapus ini mengajak segenap komponen bangsa meningkatkan kebersamaan serta ketulusan dalam bekerja untuk bangkit dari pandemi dan krisis ekonomi. "Gotong royong dan terapkan protokol kesehatan. Kemudian sukseskan vaksinasi, tingkatkan peran masyarakat," ujarnya. Wakil Ketum BPD HIPMI Provinsi Bengkulu ini menambahkan, hingga saat ini ia belum menjumpai pernyataan pakar yang dapat secara pasti meramalkan kapan virus covid-19 benar-benar hilang dari permukaan bumi. "Yang bisa dilakukan hanyalah mempersempit ruang geraknya dan mencegah penyebarannya," demikian Riri Damayanti. Data terhimpun, Selasa (26/1/2021) Indonesia mencatat tambahan 13.094 kasus infeksi virus corona sehingga secara akumulatif keseluruhan saat ini yang terinfeksi telah mencapai 1.012.350 kasus. Dari jumlah tersebut, angka kematian terpapar Covid-19 sebanyak 28.468 orang. Jumlah kasus di Indonesia lebih banyak dari total seluruh kasus di negara - negara Asia Tenggara lainnya yang berjumlah 917.279 kasus. Redaksi 

Sumber: