Hindari Bencana Lewat Tata Kelola Energi Ramah Lingkungan
RK ONLINE - Indonesia terus mengalami peningkatan penggunaan listrik hingga 10 kali lipat dalam waktu 20 tahun terakhir yang memicu peningkatan emisi karbon sebagaimana penelitian Confronting Carbon Inequality oleh Oxfam International. Terkait hal ini, Anggota DPD RI, Hj. Riri Damayanti John Latief menyampaikan, peningkatan emisi karbon menyebabkan peningkatan suhu Bumi sehingga mengakibatkan kian banyaknya bencana alam dan berdampak pada kelompok miskin yang terpinggirkan. "Saya prihatin atas banyaknya bencana yang bergulir sejak awal tahun hingga sekarang. Saya minta komitmen membangun energi terbarukan dipercepat dan menjadi agenda prioritas dalam tata kelola energi dan sumber daya mineral tahun ini dan tahun - tahun berikutnya," kata Riri Damayanti belum lama ini. Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, Provinsi Bengkulu menyimpan begitu banyak energi listrik yang berasal dari Energi Terbarukan (EBT) namun baru sedikit yang dimanfaatkan. "Ini yang perlu dikembangkan karena potensinya untuk pelestarian lingkungan hidup sangat tinggi. Tantangannya adalah teknologinya yang mahal. Makanya ini harus direspon oleh lembaga setingkat kementerian," papar Riri Damayanti. Wakil Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Bengkulu ini juga mengungkapkan, hadirnya regulasi baru yang mensentralisasi kebijakan pembangunan energi telah membuat pemerintah daerah kesulitan untuk mengontrol kebijakan pengembangan energi. "Padahal di daerah proyek energi fosil seperti PLTU batubara sudah banyak yang menentang, termasuk di Bengkulu. Beberapa data dan kajian ilmiah telah banyak menyebutkan kalau banjir dan longsor salah satu pemicunya adalah bekas-bekas pertambangan di wilayah hulu sungai," sampai Riri Damayanti. Selaku Dewan Penasehat DPD Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN) Provinsi Bengkulu, Riri juga mengingatkan supaya komitmen Kementerian ESDM untuk memberikan bantuan pembangkit listrik tenaga surya di pelosok-pelosok Bengkulu direalisasikan. "Mana yang telah mendapatkan bantuan ini seperti 250 panel surya di Desa Gajah Makmur Kabupaten Mukomuko dicek terus kalau mengalami kerusakan. Dan yang belum hendaknya direalisasikan. Saya pernah menghimpun datanya namun sayangnya sampai saat ini belum direalisasikan," tutur Riri Damayanti. Wakil Bendahara III Ikatan Keluarga Seluma, Manna, Kaur (SEMAKU) ini menambahkan, kementerian juga hendaknya memperketat pengawasan serta pengecekan terhadap emisi karbon berlebihan serta peningkatan pendapatan negara dari sektor tata kelola energi dan sumber daya mineral untuk dapat dialokasikan untuk kepentingan rakyat, terutama mereka yang tengah dirundung bencana. "Bagaimana program pembinaan dan pengawasan serta peningkatan kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap perekonomian daerah tanpa merusak lingkungan adalah sedikit aspirasi Bengkulu untuk tata kelola energi dan sumber daya mineral," demikian Riri Damayanti. RedaksiĀ
Sumber: