Senator Riri Ajak Masyarakat Patuhi Imbauan Menkes

Senator Riri Ajak Masyarakat Patuhi Imbauan Menkes

RK  ONLINE - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menggelar rapat kerja terbatas dengan para Gubernur belum lama ini. Dalam kesempatan itu, Menkes  Budi menyatakan keprihatinannya atas jumlah tenaga kesehatan yang wafat selama pandemi dan melonjaknya angka positif covid-19 setiap liburan panjang. Terkait hal ini, Anggota DPD RI, Hj. Riri Damayanti John Latief mengajak semua pihak di setiap daerah tak terkecuali di Provinsi Bengkulu untuk taat imbauan Menkes agar setiap warga masyarakat mengurangi mobilitas selama dua pekan mulai 11 hingga 25 Januari 2021. "Rumah sakit di Bengkulu pun penuh. Tingkatkan penerapan protokol kesehatan. Segera terbitkan peraturan daerah untuk mengendalikan wabah Covid-19 di Bengkulu," sampai Senator Riri Damayanti dalam siaran persnya, Sabtu (09/01/2021). Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu ini  memaparkan, segala bentuk antisipasi terkait meningkatnya angka positif Covid-19 perlu diupayakan dengan seksama seperti menyediakan rumah sakit darurat hingga tempat - tempat isolasi mandiri. "Vaksinasi harus berjalan dengan efektif, tidak mesti kaku harus dari dana pemerintah. Swasta yang punya kemampuan, mari bergotong royong bersama pemerintah," ungkap Riri Damayanti. Wakil Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Bengkulu ini juga berharap, pemerintah tetap memberikan subsidi sosial kepada masyarakat selama pandemi belum terkendali secara penuh. "Sebenarnya pemerintah telah berhasil menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Tapi pandemiu Covid-19 telah memukul perekonomian semua negara," ungkap Riri Damayanti. Data terhimpun, sepanjang 2020 lalu sudah 504 tenaga medis dan kesehatan wafat terpapar Covid-19. Kemudian Tim Mitigasi PB IDI juga mencatat kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia, dan masuk 5 besar di dunia. Pada Desember 2020, tercatat 52 tenaga medis dokter meninggal terpapar Covid-19. Jumlah ini naik hingga lima kali lipat dibandingkan pada awal terjadinya pandemi. Kenaikan ini disinyalir lantaran dampak dari berbagai aktivitas dan mobilitas seperti berlibur, Pilkada, dan aktivitas berkumpul bersama teman dan keluarga yang tidak satu rumah. Vaksin gratis secara bertahap tidak dianggap sebagai obat Covid-19 yang bersifat kuratif melainkan preventif, sehingga pelaksanaan protokol kesehatan dengan ketat tetap harus dipatuhi masyarakat. (*) Redaksi

Sumber: