Di Warem Liku Sembilan Kepahiang – Benteng, Dua Pelajar Asal Sukabumi Dijadikan PSK
RK ONLINE - Dua gadis belia asal Sukabumi Jawa Barat, sebut saja mekar (17) dan kuntum (16) (bukan nama sebenarnya) nyaris saja menjadi korban perdagangan manusia (Human Trafficking). Datang jauh-jauh dari pulau jawa, keduanya malah terjebak di warung remang - remang (Warem) kawasan gunung liku sembilan jalan lintas Kepahiang - Bengkulu Tengah (Benteng) sebagai pemuas sahwat pria hidung belang atau menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK). Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu, AKBP. Suparman, SIK, MAP melalui Kasat Reskrim Iptu. Welli Wanto Malau, SIK, MH menjelaskan indikasi tindak pidana human trafficking di atas terungkap setelah keluarga korban membuat laporan polisi di daerah asalnya. Dalam laporan tersebut, keluarga korban menerangkan jika keduanya dibawa pergi seorang pelaku menuju Provinsi Bengkulu. Dari hasil pergerakan yang dilakukan Tim Elang Juvi Satreskrim Polres Kepahiang mengetahui keberadaan korban di salah satu Warem jalan Liku Sembilan. "Keduanya langsung kami selamatkan ke Polres Kepahiang untuk dimintai keterangan," sampai Kasat Malau, Sabtu (09/01/2021). Keduanya, kemudian diserahkan ke pihak kepolisian Bengkulu Tengah (Benteng) lantaran lokasi Warem bukan berada di wilayah hukum Polres Kepahiang. "Karena masuk wilayah Bengkulu Tengah, kedua korban langsung kami serahkan kepada Polres Bengkulu Tengah. Untuk pelaku, masih dalam proses penyelidikan," jelas Welliwanto. Lantas, bagaimana kondisi korban?. Kepada Radar Kepahiang (RK), keduanya yang masih berstatus sebagai pelajar ini dijanjikan pekerjaan sebagai Pemandu Lagu (PL) di Provinsi Bengkulu oleh terduga pelaku LL dan JV. Merasa tidak ada yang janggal, karena menilai pekerjaan PL yang ditawarkan bukanlah sebagai pekerja seks keduanya pun menyanggupi. Setibanya di Provinsi Bengkulu, Jumat (08/01/2020) keduanya malah dikirim ke sebuah Warem di Liku Sembilan. Kerjanya, ya sebagai pemuas nafsu pria hidung belang. "Kami awalnya kira pekerjaan seperti PL biasanya. Tapi ternyata kami diberi pekerjaan di warung remang - remang melayani pria hidung belang," terang salah satu dari mereka ketika dimintai keterangan petugas di Mapolres Kepahiang, Sabtu (09/01/2021). Selamat, Karena Ngaku Datang Bulan Keduanya juga mengaku baru mengenal kedua pelaku belum lama di daerah asal. Melalui jalur darat, mereka berdua yang memang sedang mencari pekerjaan menuju lokasi sebagaimana yang dijanjikan pelaku. Mendapati pekerjaan tidak sesuai seperti yang dijanjikan, jelas saja keduanya tidak terima. Karena tidak bisa berbuat banyak, mereka berdua hanya bisa sekuat tenaga menolak setiap ajakan bercinta dari pengunjung Warem. Caranya, setiap kali pelanggan mengajak berhubungan badan, keduanya menolak secara halus dengan alasan sedang datang bulan. Sebuah alasan, yang hingga aparat datang menjemput berhasil menyelematkan kedua ABG asal Sukabumi tersebut. "Di jalan gunung kami berdua diminta untuk melayani nafsu birahi pria hidung belang. Kami yang terkejut langsung menolak dengan mengaku sedang datang bulan," tutur keduanya. Pewarta : Hendika Andesta Editor : Candra Hadinata
Sumber: