Pemkab Lebong Imbau Pasutri Tunda Kehamilan

Pemkab Lebong Imbau Pasutri Tunda Kehamilan

RK ONLINE - Seiring semakin diperketat antisipasi penyebaran Covid-19 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong Provinsi Bengkulu, seluruh Pasangan Suami Istri (Pasutri) di daerah ini diimbau menunda kehamilan. Setiap warga diharap proaktif menjadi akseptor Keluarga Berencana (KB) atau menggunakan peralatan kontrasepsi KB secara rutin. Menunda kehamilan juga termasuk salah satu poin penting dalam menutup akses penyebaran Covid-19. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Lebong, Drs. Firdaus mengatakan, anjuran penundaan hamil tidak hanya ditujukan kepada pasangan produktif yang telah memiliki keturunan. Kepada pasangan suami istri yang baru saja melangsungkan pernikahan sekalipun, tetap diimbau menunda kehamilan. "Setidaknya penundaan kehamilan itu dapat dipatuhi hingga pemerintah mengeluarkan instruksi bahwa kondisi negara sudah terbebas dari pandemi Covid-19," kata Firdaus, Minggu (06/12/2020). Mengingat sifatnya yang hanya sebatas anjuran, tidak ada sanksi bagi warga yang tidak menaatinya. Namun sebagai warga negara yang taat hukum, sudah sepantasnya mematuhi segala perintah dan anjuran pemerintah. Dalam waktu dekat, Dinas P3P2KB akan koordinasi kembali dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong guna menyosialisasikan penundaan kehamilan dan kelahiran bayi selama Covid-19. "Yang jelas secara umum Lebong sudah menang selangkah karena tingkat pertumbuhan penduduknya paling kecil di Provinsi Bengkulu," jelas Firdaus. Rendahnya angka pertumbuhan penduduk di Lebong itu tidak hanya dipengaruhi jumlah penduduk yang sedikit, namun juga dipengaruhi keberhasilan Lebong mengajak masyarakat menjadi akseptor KB. Tahun 2019 Lebong merupakan kabupaten terbaik dalam program KB se Provinsi Bengkulu dengan angka keberhasilan 184 persen dari target. Sedangkan untuk tahun masih dalam proses rekap. "Untuk penjaringan akseptor tahun ini, kemungkinan turun dibanding tahun 2019, namun kita lihatlah nanti hasil rekapnya bulan Desember ini, " demikian Firdaus. Pewarta : Eko Hatmono Editor     : Candra Hadinata

Sumber: