Antrean Gas Elpiji 3 Kilogram di Kota Bengkulu Mengular
RK ONLINE - Mengantisipasi semakin parahnya kelangkaan gas elpiji 3 Kilogram, PT Pertamina menambah pasokannya hingga 6 persen untuk Provinsi Bengkulu. Ketersediaan gas elpiji ini langsung disalurkan melalui operasi pasar seperti yang dilakukan di halaman kantor Camat Ratu Agung Kota Bengkulu, Selasa (13/10/2020). Operasi pasar ini pun langsung diserbu warga. Bahkan antrean gas elpiji sejak pukul 08.00 WIB, mengular layaknya antrean BBM yang biasa dilihat di SPBU. Dalam operasi pasar pihak kecamatan membatasi satu kepala keluarga mendapat satu tabung gas elpiji 3 Kilogram. Bukan hanya itu, warga pun harus membawa kartu keluarga. Salah seorang warga yang ikut antre, Yuni menerangkan, dia terpaksa ikut mengantre karena kesulitan mendapatkan gas 3 Kilogram sejak sebulan terakhir. Dijelaskan pula, jika pun ada gas elpiji 3 Kilogram di pasar harganya mencapai Rp 40 ribu pertabung isi ulang. "Terpaksa ngantre dan harus membawa KK agar bisa dapat membeli di operasi pasar ini. Kita berharap gas 3 Kilogram tidak langka lagi," ujar Yunita. Sementara itu, Camat Ratu Agung, Subhan Gusti Hendri menyampaikan, pembatasan pembelian warga agar semua warga kurang mampu bisa mendapatkan gas elpiji. Karena operasi pasar ini hanya menyediakan 560 gas elpiji 3 Kilogram. "Setiap warga yang datang diwajibkan membawa foto Copy kartu keluarga dan hanya yang tertera di dalam KK yang bisa membeli gas," sampai Subhan. Terpisah, Region Manager Comm, Relation & CSR Sumbasel, Dewi Sri Utami menjelaskan, PT Pertamina melalui Marketing Operation Region II Sumbagsel sudah melakukan penambahan alokasi tabung elpiji subsidi 3 Kilogram lebih dari 80 ribu tabung atau 241 Metrik Ton (MT) untuk Provinsi Bengkulu. "Pasokan tambahan dilakukan secara bertahap. Selama Oktober saja sudah melebihi pasokan harian rata-rata bulan September 2020. Dimana pasokan elpiji 3 Kilogram bulan September 3786,6 MT menjadi 4027 MT pada Oktober," kata Dewi. Dewi menyampaikan, masyarakat yang berhak membeli elpiji subsidi 3 Kilogram diminta membeli sesuai kebutuhan dan tidak membeli dalam jumlah berlebih. Terlebih Pertamina menjamin ketersediaan pasokan dan terus memantau pasokan di jalur distribusi resmi PT Pertamina yakni di agen dan pangkalan. "Elpiji 3 Kilogram diperuntukan bagi rumah tangga pra sejahtera, yakni masyarakat yang memiliki penghasilan di bawah Rp 1,5 juta per bulan, serta kegiatan usaha kecil dan mikro. Untuk masyarakat golongan mampu, kami imbau menggunakan elpiji non subsidi seperti Bright Gas 5,5 Kilogram dan 12 Kilogram," papar Dewi. Dewi mengarahkan, masyarakat yang berhak membeli elpiji subsidi langsung ke pangkalan elpiji resmi PT Pertamina. Karena harganya sesuai Surat Keputusan (SK) Walikota atau Bupati setempat. Sehingga pasokan elpiji reguler maupun fakultatif tidak disalahgunakan oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan dengan melakukan penimbunan atau memainkan harga di tingkat eceran. "Kita juga minta agar aparat yang berwenang bisa menindak dengan sanksi tegas bagi pelaku penimbunan atau penyimpanan elpiji bersubsidi. Sebagaimana diatur di dalam Permen ESDM Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Penyediaan Dan Pendistribusian Elpiji Tabung 3 Kilogram," demikian Dewi. Pewarta : Febri Yulian Editor : Candra Hadinata
Sumber: