Tinggal di Gubuk 3 X 3 Berlantai Tanah Tanpa Penerangan

Tinggal di Gubuk 3 X 3 Berlantai Tanah Tanpa Penerangan

RK ONLINE - Sudah 3 tahun ini, warga Kelurahan Dusun Kepahiang Kecamatan Kepahiang Provinsi Bengkulu, Nusi Iswanto (38) dan istrinya Lidia Herawati (37) tinggal di gubuk dari pelupuh ukuran 3 X 3 meter. Berlantai tanah dan tanpa aliran listrik, Nusi tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Bisa dibayangkan, saat malam keluarga Nusi hanya mengandalkan penerangan dengan pencahayaan seadanya. "Malam gelap, untuk menyalurkan listrik saya tidak punya uang," kata Nusi. Sebelum memilih tinggal di gubuk Kelurahan Dusun Kepahiang, Nusi dan keluarga tinggal di kebun milik orang lain di Kecamatan Seberang Musi. Untuk menghidupi keluarga, sehari-hari Nusi hanya mengandalkan kerja serabutan. Terkadang menjadi buruh harian di kebun milik orang lain, atau kerja serabutan apa saja yang penting ada bekal untuk makan esok hari. "Gubuk ini, punya saya sendiri. Kalau Kebun tak ada hanya menggarap kebun orang lain. Untuk makan sehari - hari, saya kerja apa saja yang penting bisa untuk makan istri dan anak," tutur Nusi. Dengan kondisi yang ada, sangat tak mungkin bagi dirinya memiliki tempat tinggal yang layak. Untuk makan sehari-hari saja, terkadang dia tak sanggup memenuhinya. Adapun bantuan dari pemerintah, diakui sejauh ini yang diperoleh baru bantuan Sembako dari Pemkab yang dikucurkan di masa Covid-19. Anak pertama berusia 7 tahun, saat ini sudah duduk di bangku kelas 2 SD. Sedangkan anak kedua, baru berusia 2 tahun setengah. "Saya tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari Pemkab, kecuali Sembako Covid," ungkap Nusi. Dengan kondisi yang ada, dirinya sangat berharap gubuknya masuk dalam program bedah rumah milik pemerintah. Termasuk mendapatkan jaminan kesehatan, untuk kelangsungan hidup anak dan istrinya. "Kondisi kami serba tak ada. Bantuan jaminan kesehatan seperti masyarakat lainnya kami tidak mendapatkannya," lirih Nusi. Pewarta : Efran Antoni Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: