Menanti Langkah Nyata Selamatkan UMKM
RK ONLINE - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan sektor informal, menjadi salah satu sektor paling merasakan dampaknya akibat hantaman pandemi Covid-19. Tak sedikit yang terpaksa gulung tikar, lantaran tak kuat menahan beban. Sayangnya, sejauh ini belum ada upaya nyata setidaknya dari Pemkab ataupun OPD terkait memperjuangkan keberlangsungan UMKM di Kabupaten Kepahiang. Salah satunya seperti pemberian insentif, agar usaha yang dijalankan dapat terus bertahan. Kadis Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Kepahiang, H. Husni Thamrin, SE, Kamis (28/05/2020) mengatakan, stimulus ekonomi guna menjangkau semua pelaku UMKM belum dianggarkan APBD kabupaten. "Semua terkena dampak pandemi covid-19 termasuk UMKM. Untuk UMKM di Kepahiang, memang belum ada bantuan," ungkap Husni. Baca Juga : Perekonomian Lagi Sulit, Ibu Melahirkan Malah Dibebankan Rapid Test Bayar Rp 350 Ribu Sejauh ini, bentuk perhatian nyata dari Pemkab dalam kepada UMKM bukannya tak ada. Dibebaskannya sejumlah retribusi kepada pedagang di Pasar Kepahiang, sudah diterapkan. Namun, harus diakui kebijakan tersebut belum cukup mengangkat para pelaku UMKM bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19 "Memang, tak sedikit pelaku usaha mengeluhkan apa yang terjadi di tengah pandemi ini," kata Husni. Dari catatan Dinas Perdagangan, Kabupaten Kepahiang sedikitnya memiliki 2.300 UMKM. Mereka rata-rata bergerak pada sektor usaha kecil seperti pengolahan kopi, makanan dan jenis usaha lainnya. Suport modal, tentunya sangat diharapkan pelaku UMKM Kabupaten Kepahiang. Pewarta : Reka Fitriani Editor : Candra Hadinata
Sumber: