Riskon : ” Desa “Tebas” Menjadi Prioritas !!!
RK ONLINE - Riskon Trunajaya, S,Pd.I saat ini tengah dipercaya oleh masyarakat Desa Taba Sating Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang untuk menjadi pelayan masyarakat dalam roda Pemerintahan Desa.
Semenjak dilantik 28 Desember 2018 lalu, pria 2 anak tersebut mulai melaksanakan tugas dan kewajibannya selaku Kepala Desa. Program-program pembangunan pun mulai disosialisasikan ke tengah masyarakat.
"Sebelum menjadi Kades, saya juga menjadi perangkat desa, dari sana saya belajar untuk mengetahui dan mencari solusi akan kebutuhan masyarakat desa. Untuk masa 6 tahun jabatan saya, sepenuh hati, akan saya laksanakan dengan tanggung jawab," sampai Riskon, saat ditemui di Kantor Desa, Kamis (19/03/2020).
Bercita-cita menjadikan Desa Taba Sating Berbudaya, Agamais dan Sejahtera (Tebas), bukan hanya sekedar isapan jempol belaka, sejauh ini suami dari Maryani S.Kep, telah membuktikannya dengan berperan aktif untuk menghidupkan kembali kebudayaan adat desa seperti Tari Adat, Rabanna serta mengedepankan perintah agama dalam mengambil kebijakan tentunya dengan musyawarah.
"Untuk mewujudkan desa yang sejahtera, tentunya pembangunan sumberdaya yang harus dilakukan terlebih dulu, dengan menciptakan kegiatan-kegiatan positif, pastinya masyarakat memiliki kegiatan untuk mengisih kekosongan waktu agar terhindar dari kegiatan negatif," ungkap Riskon.
Selain peningkatan kapasitas sumberdaya masyarakat, dibiang pembangunan sarana dan infrastruktur, Riskon bersama Perangkat Desa dan didukung oleh masyarakat, telah menciptakan ide-ide pembangunan yang berfungsi untuk mengangkat nama desa. Seperti pembangunan jalan penetrasi Lapen ditengah areah persawahan dan dilengkapi dengan Merk "Desa Taba Sating", terbukti, pembangunan destinasi wisata desa tersebut mulai dikunjungi anak-anak muda hingga dewasa untuk dapat berswa poto.
Tak sekedar pembangunan desa dengan anggaran DD yang dikelola secara tepat dan berguna bagi masyarakat, pembangunan Irigasi Persawahan juga menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bagi Pria lulusan STAIN Tahun 2015 tersebut.
Seperti yang diketahui, sebagian besar masyarakat desa, berpenghasilan sebagai petani sawah hingga jumlah persawahan mencapai 800 Hektare lebih, sedangkan irigasi permanen yang dimiliki hanya mampu menampung 56 Hektare ladang Sawah selebihnya hanya menggunakan irigasi manual. Padahal dengan adanya irigasi permanen, akan meningkatkan hasil panen hingga 3 kali lipat.
"Yang menjadi tugas kami aparatur desa, yaitu pembangunan irigasi, untuk menggunakan DD kami pastikan tidak akan terpenuhi, karena keterbatasan anggaran sedangkan masih banyak jalan lingkungan yang belum tersentuh pembangunan," katanya.
Oleh karena itu sambungnya, mencari sumber dana dari luar yang akan kami lakukan bersama masyarakat, baik minta melalui APBD ataupun ke APBN. "Dengan saling mendukung, saling memberi solusi, saya yakin cita-cita mewujudkan desa yang sejahtera akan segera terealisasi," tutup Riskon. Pewarta : Novrian Hidayat Editor : Candra Hadinata
Sumber: