Setahun, Air Pam di Mandi Angin Sudah Tiada

Setahun, Air Pam di Mandi Angin Sudah Tiada

  RK ONLINE - Tak tahan lagi menanggung derita, 5 utusan warga Jalan Mandi Angin Kelurahan Pasar Kepahiang menyambangi gedung DPRD Kabupaten Kepahiang, Senin (3/2). Warga tak terima, sudah setahun air PDAM setetespun tak bisa dinikmati. Tinggal di lingkungan padat, matinya aliran air PDAM sangat dirasakan warga dampaknya. Tak ada sumur, untuk kebutuhan sehari-hari warga terpaksa membeli. "Sudah sering kami sampaikan ke PDAM, sudah buat surat keluhan tapi tak kunjung ada perbaikan," sampai Nur Ana (33), salah seorang warga. BACA JUGA: PKL Bertahan, Relokasi GAGAL Terlaksana Sukardi warga lainnya mengakui, meski status aliran air mati total,  tagihan setiap bulannya tetap diterima. Kesal, sejak Agustus 2019 lalu dia memilih tidak membayar tagihan lantaran air tak kunjung mengaliar. "Terpaksa tidak kami bayar, karena tidak ada satu tetespun air yang kami gunakan," sesal Sukardi. BACA JUGA: Murid Tak Ada, 11 TK Tutup Mereka ditemui Ketua DPRD Kabupaten Kepahiang Windra Purnawan, SP beserta sejumlah Anggota Komisi III lainnya.  pewarta: reka fitriani editor: heru pramana putra    

Sumber: