Tenaga Honorer Ini Gagal Diangkat PPPK Gegara Bayi 3 Bulan Kejang-Kejang Saat Menunggu Antrean CAT
Seorang tenaga honorer guru gagal diangkat PPPK gegara bayinya berusia 3 bulan mendadak kejang.--Radarkepahiang.id
"Bukan tidak ikut, saya sudah berada di dekat gedung tempat tes CAT. Tapi mungkin karena kepanasan, anak saya yang masih bayi berusia 3 bulan, mendadak kejang-kejang dan membuat saya panik hingga mengakibatkan saya terlambat dan dinyatakan tidak lolos seleksi," bebernya.
"Selain saya, mungkin masih ada yang masuk dalam pangkalan database BKN namun belum diangkat PPPK paruh waktu. Kami berharap adanya kebijakan dari pemerintah daerah," tambah Dewi yang saat ini mengajar sebagai guru bersertifikasi.
BACA JUGA:Segera Rekam e-KTP, 5 Ribuan Data Kependudukan di Kepahiang Bakal Dihapuskan!
BACA JUGA:Baru 78 Persen, Pemkab Kepahiang Punya Waktu 2 Minggu Lagi Untuk Capai Target PAD Rp69 Miliar
Di tempat terpisah Sekda Kepahiang, Dr. Hartono, M.Pd, MH menjelaskan kalau untuk kebaikan tenaga honorer, Pemkab Kepahiang mendata tenaga honorer dalam pangkalan database BKN, maupun non database BKN. Saat ini Pemkab Kepahiang kata Hartono, sedang menunggu regulasi dari pemerintah pusat terkait penataan sisa tenaga honorer yang diinstruksikan akan dihapuskan paling lambat 31 Desember 2025 mendatang.
"Kita tidak ingin buru-buru menghapus tenaga honorer, menunggu regulasi resmi dari pemerintah pusat. Apa lagi tenaga honorer yang sudah mengabdi lama. Mereka yang masuk pangkalan database BKN, maupun non database masih kita pikirkan nasibnya ke depan," jelas Sekda.
Selain itu sambung Hartono, Pemkab Kepahiang menyiapkan skema outsourcing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Yakni, bagi tenaga honorer yang berkedudukan sebagai sopir, cleaning servis dan petugas jaga malam.
"Sebab tenaga honorer ini masih sangat dibutuhkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kepahiang," tutupnya.
Sumber:
- Share:
