Radarkepahiang.id - Setiap tahunnya saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kepahiang euforia masyarakat menyambutnya dengan berbagai kegiatan perlombaan hingga pesta rakyat. Namun, akan sangat berbeda terjadi pada peringatan HUT Kepahiang ke-22 tahun 2026 ini nantinya, bahkan peringatan upacara bendera memperingati hari jadi Bumei Sehasen ini saja tidak diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:2026, Dana Hibah Partai Politik di Kabupaten Kepahiang Berdampak!
BACA JUGA:Dijemput Paksa Jaksa, Tsk Penyedia UPS RSUD Tak Berada di Rumahnya!
Bupati Kepahiang H. Zurdinata, S.Ip Rabu 17 Desember 2025 mengatakan, tidak diselenggarakannya upacara peringatan HUT Kepahiang ini lantaran minimnya anggaran dampak pemangkasan transfer ke daerah atau TKD bagi Kabupaten Kepahiang. Pasalnya, tak sedikit TKD mengalami pemangkasan yang jumlahnya mencapai Rp195 miliar.
"Seluruh anggaran seremonial yang sifatnya tidak penting, pelaksanaannya tidak kita laksanakan pada peringatan HUT Kepahiang ke-22, termasuk upacara," ujar Bupati Zurdinata.
BACA JUGA:Pilkades untuk 37 Desa, Pemkab Kepahiang Siapkan Anggaran Rp1,2 Miliar
BACA JUGA:Fantastis! Piutang Salur DBH Dari Pemprov Bengkulu untuk Kepahiang Mencapai Rp26 Miliar
Bupati menjelaskan, peringatan HUT Kepahiang hanya diselenggarakan di DPRD Kepahiang saja, yakni rapat paripurna istimewa HUT Kepahiang ke-22. Menurutnya, paripurna istimewa dalam rangka HUT Kepahiang menjadi momentum berharga.
BACA JUGA:Cocok untuk Tambahan Penghasilan, Ini 5 Aplikasi Penghasil Uang Terbukti Membayar!
BACA JUGA:3 Kali Mangkir dari Panggilan, Pihak Ketiga Dalam Kasus Korupsi RSUD Kepahiang Terancam DPO!
"Anggaran APBD Kepahiang imbas dari pemangkasan TKD sangat minim tahun 2026, dengan anggaran terbatas, kita manfaatkan sebaik-baiknya, termasuk tidak melaksanakan kegiatan seremonial yang sifatnya tidak mendesak," jelas bupati.
BACA JUGA:Siap Operasikan Layanan KJSU, RSUD Kepahiang Gelar Forum Konsultasi Publik!
Namun, ia berharap masyarakat dapat memaklumi kondisi keuangan daerah pada tahun 2026 mendatang lantaran tidak mampu menyajikan hiburan rakyat seperti mengundang artis ibukota. Menurutnya, jika pun masyarakat ingin menyelenggarakan kegiatan yang sifatnya tidak membebani, tetap aman dan tertib.