Disway banner

Ungkap Jejak Peradaban Zaman Megalitikum, Pemkab Kepahiang Gandeng Peneliti Kebudayaan!

Ungkap Jejak Peradaban Zaman Megalitikum, Pemkab Kepahiang Gandeng Peneliti Kebudayaan!

Ungkap Jejak Peradaban Zaman Megalitikum, Pemkab Kepahiang Gandeng Peneliti Kebudayaan!--DOK/RK

Radarkepahiang.id - Kali ketiganya di Kabupaten Kepahiang ditemukan peninggalan benda prasejarah, baru-baru ini penemuan tengkorak manusia di dalam tempayan lama di Kelurahan Durian Depun. Peneliti dari Balai Kebudayaan VII Lampung-Bengkulu menyebutkan jika penemuan tempayan lama berisikan tengkorak kepala manusia tersebut adalah tradisi penguburan pada zaman megalitikum.

BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Tak Selenggarakan Upacara HUT ke-22,Bupati:Anggaran Minim!

BACA JUGA:2026, Dana Hibah Partai Politik di Kabupaten Kepahiang Berdampak!

Sekretaris Daerah Kabupaten Kepahiang Dr. Hartono, M.Pd MH mengatakan, pemerintah daerah akan menggandeng Balai Kebudayaan untuk mengungkap jejak peradaban mengalitikum, yakni di kawasan peternakan yang ada di Kelurahan Durian Depun tersebut.

BACA JUGA:Dijemput Paksa Jaksa, Tsk Penyedia UPS RSUD Tak Berada di Rumahnya!

BACA JUGA:Pilkades untuk 37 Desa, Pemkab Kepahiang Siapkan Anggaran Rp1,2 Miliar

"Kolaborasi ini nanti bertujuan agar Balai Kebudayaan untuk melakukan penelitian untuk mengungkap peradaban megalitikum yang ada di Kabupaten Kepahiang. Bagaimana nanti pelestarian dan pengembangan potensi pariwisata situs-situs megalitikum di daerah kita," ujar Sekda Hartono.

 

Ditemukannya tempayan peninggalan prasejarah itu, kata Sekda Hartono, membuktikan Kabupaten Kepahiang menjadi salah satu daerah yang menjadi bagian dari prasejarah.

BACA JUGA:Fantastis! Piutang Salur DBH Dari Pemprov Bengkulu untuk Kepahiang Mencapai Rp26 Miliar

BACA JUGA:Fantastis! Piutang Salur DBH Dari Pemprov Bengkulu untuk Kepahiang Mencapai Rp26 Miliar

"Penelitian dan pengembangan situs prasejarah nanti untuk mengetahui sebaran situs megalitikum di Kabupaten Kepahiang, bagaimana nanti kita dapat membangun rumah informasi megalitikum. Nanti, bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya dengan tujuan agar informasi sejarah mudah dipahami oleh masyarakat umum," jelas Sekda.

Sumber:

Berita Terkait