Radarkepahiang.id - Antrean kendaraan bermotor untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Kepahiang masih terjadi. Bahkan, Selasa 11 November 2025 antrean kendaraan bermotor sepanjang 1,5 kilometer lebih.
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Siap Hadapi Gugatan ASN Kepahiang Pelaku Penistaan Agama yang Dipecat!
BACA JUGA:Resmi Dipecat, ASN Kepahiang Pelaku Penistaan Agama Ajukan Gugatan
Antrean ini semakin panjang lantaran ketakutan pemilik kendaraan bermotor tidak mendapatkan pasokan BBM, baik untuk pembelian Bio Solar, Dexlite, Pertalite maupun Pertamax. Bahkan untuk mendapatkan BBM kurang dari 4 liter, pengemudi sepeda motor harus mengantre berjam-jam.
Kondisi tersebut diakui petugas pengawas harian SPBU Kelobak, Kabupaten Kepahiang Muhammad Martono. Untuk mengatasi pembeli semakin panjang, SPBU melakukan pembatasan BBM.
BACA JUGA:WD Rp200 Ribu Langsung Cair, Buruan Gunakan Game Penghasil Saldo DANA Ini
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Beri Sinyal Mutasi Besar-besaran, 3 Besar Lelang JPTP Sudah Keluar!
"Untuk kendaraan roda empat atu mobil hanya diperkenankan membeli BBM maksimal 25 liter per hari, kemudian barcode dan platnya harus sesuai untuk menghindari pembelian berulang-ulang. Atau sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Bengkulu," jelas Martono.
Martono menjelaskan, tidak ada kelangkaan untuk suplay BBM bersubsidi seperti pertalite dan bio solar. Namun, untuk pertalite memang terjadi pengurangan pasokan yang biasanya 16 ton per hari, berkurang menjadi 8 ton per hari, sementara pasokan bio solar bertambah dari semula 16 ton menjadi 24 ton.
BACA JUGA:Bupati Kepahiang Pimpin Upacara Hari Pahlawan, Ajak Masyarakat Lanjutkan Semangat Perjuangan!
BACA JUGA:Tegas! Pemkab Kepahiang Resmi Pecat Vita Melia, ASN Pelaku Penista Agama
Tingginya permintaan BBM itu juga membuat Bahan Bakar Khusus (BBK) seperti Pertamax dan Pertamax Turbo di SPBU Kelobak laku keras.