Radarkepahiang.id - Melalui rangkaian kegiatan penilaian pada Lomba Kebun (Budidaya) Kopi Robusta Kabupaten Kepahiang Tahun 2025 yang diselenggarakan Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, Sabtu 14 Juni 2025 Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.Ip mengakui kalau dirinya optimis produksi kopi Kepahiang dapat meningkat pesat.
Ini disampaikannya langsung di hadapan para petani kopi yang berada di Desa Sumber Sari, Kecamatan Kabawetan. Dia mengungkapkan jika dengan pembinaan, pendampingan serta edukasi yang tepat, produksi kopi Kepahiang dapat meningkat pesat dengan estimasi hasil yang dapat menyentuh angka 3 - 4 ton/hektare.
"Ada 16 program prioritas kami Pemkab Kepahiang. Nomor 2 adalah peningkatan produksi dari sektor pertanian, termasuk produksi kopi. Karena dengan potensi yang sangat besar, pendampingan, pembinaan dan edukasi yang tepat, dapat membuat jumlah produksi kopi Kepahiang meningkat pesat," kata bupati Kepahiang.
BACA JUGA:Jadi Rebutan Dalam Persidangan, Jaksa Akhirnya Sita Rumah Mewah Bendahara DPRD Kepahiang
BACA JUGA:Jaksa Sita 3 Rumah Berikut 3 Bidang Tanah dan Bangunan Mesin Huller Milik Kades Air Pesi
Zurdi Nata menjelaskan jika dibandingkan kabupaten lainnya, Kabupaten Kepahiang adalah kabupaten di Provinsi Bengkulu dengan luas wilayah yang paling kecil. Namun menurut Nata, meskipun tanpa perluasan lahan perkebunan, melalui edukasi dan bimbingan yang tepat tetap dapat meningkatkan produksi kopi petani di Kepahiang.
Selain itu dirinya juga mengatakan kalau setiap tahunnya, angka kebutuhan terhadap kopi selalu meningkat hingga 8 persen dari tahun sebelumnya. Dengan demikian dirinya memastikan kalau pasar kopi yang semakin jelas, dapat membuat penjualan kopi itu lebih gampang dan petani kopi Kepahiang semakin sejahtera.
"Jika dibandingkan dengan emas, pasar penjualan kopi ini lebih jelas dan paling gampang dan langsung menjadi cuan. Meskipun tidak secara langsung, pasar kopi yang semakin baik membawa dampak positif yang semakin luas atau multi efek. Sebab jika produksi kopi maksimal dan harga pasar yang semakin membaik, semua lapisan masyarakat dari berbagai profesi ikut merasakan dampaknya," jelas Nata.
Namun bupati Kepahiang mengakui jika saat ini, petani kopi Kepahiang masih memiliki kendala. Yakni jumlah produksi yang sedikit atau tidak maksimal. Sebab dari data yang dimilikinya, Nata mengatakan jika setiap tahunnya, Kabupaten Kepahiang hanya memproduksi sekitar 20 ribu ton kopi saja.
BACA JUGA:Perbaiki LPJU, Pemkab Kepahiang Siapkan Anggaran Kisaran Rp2 Miliar