Radarkepahiang.id - Mendadak saja, Rabu 30 April massa unjuk rasa di depan Polres Kepahiang, Polda Bengkulu. Bahkan ratusan personel Polres Kepahiang berseragam lengkap terpaksa harus disiagakan untuk mengamankan Mapolres Kepahiang dari amukan massa unjuk rasa ini.
Suasana nampak mencekam, tak sedikit massa yang datang menyuarakan aksinya, beteriak lantang hingga tersulut emosi dan berujung anarkis.
BACA JUGA:TEGAS! Pemkab Kepahiang Tolak Perpanjangan HGU PT TUMS di Kabawetan
BACA JUGA:Jika Memenuhi Kriteria, Juli Tahun 2025 Ini Boarding School Sekolah Rakyat di Kepahiang Dibangun
Jeritan warga di sekitar lokasi semakin menjadi hingga armada Polres Kepahiang juga harus dikerahkan dan menyemprotkan tembakan gas air mata ke arah massa yang sudah tidak kondusif. Personel bersenjata yang tadinya berada di barisan belakang, langsung maju ke depan untuk mengingatkan agar seluruh massa yang hadir tidak melakukan aksi brutal.
Pemandangan ini tentu mengharuskan banyak personel Polres Kepahiang berseragam lengkap diturunkan hingga menjadi pertanyaan masyarakat yang berada lingkungan Polres Kepahiang yang melihat kejadian tersebut.
BACA JUGA:Dishub Tetap Fungsikan Terminal Sebagai Tempat Pemberhentian Penumpang dan Bongkar Muat
BACA JUGA:Kerahkan Buldozer dan Ratusan Personel Gabungan, Lapak Pedagang Resmi Dibongkar!
Namun setelah ditelusuri, aksi pengamanan massa yang anarkis di depan Polres Kepahiang ini, adalah simulasi yang dilakukan Polres Kepahiang guna menyiapkan strategi pengamanan dan mengantisipasi kericuhan saat peringatan 1 Mei atau May Day.
Kapolres Kepahiang, AKBP M. Faisal Patama, S.IK, MH menerangkan kalau Polres Kepahiang menggelar simulasi pengamanan unjuk rasa di depan Mako Polres Kepahiang.
BACA JUGA:Menunggu Usulan OPD, Rencana Lelang Randis di Kepahiang Terdampak Efesiensi Anggaran
BACA JUGA:Mumpung Belum Viral, Buruan Klaim Saldo DANA Gratis Rp880.200 dari Aplikasi Penghasil Uang Ini