HPN 2025: Raja Pane dan Kesuksesan HPN 2025 di Kalimantan Selatan

Selasa 11-02-2025,12:10 WIB
Reporter : **
Editor : Redaksi

 

Raja adalah wartawan senior yang sarat pengalaman di dunia kewartawanan dan organisasi pers. Pernah ia menjadi pemimpin redaksi media ibu kota di Jakarta. Dalam kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Raja sekarang sebagai Wakil Sekretaris Jenderal. 

 

Dia mengaku sebagai orang Batak yang sudah terkontaminasi kultur Jawa sejak ia kuliah di Sekolah Tinggi Publisistik tahun 1980-an. Saat itu ia masih remaja. Mudah bergaul, mudah menyerap gaya kawannya, setiakawan, dan mudah berempati. Itulah dia. 

BACA JUGA:Percepatan Penataan Tenaga Honorer Jadi PPPK, Pemerintah Terbitkan 6 Regulasi Baru

BACA JUGA:Jam Kerja PPPK Paruh Waktu Bukan Setengah Hari, Ini Ketentuan KemenPAN-RB

Kultur Jawa secara perlahan membuat nada bicaranya sering rendah, dengan intonasi yang lembut, tidak melonjak-lonjak. 

 

"Seorang kawan saya ada yang meniru logat Batak saya, persis orang Batak. Padahal saya sudah seperti orang Jawa," kata Raja sambil tertawa ketika menikmati sarapan di sebuah hotel di Banjarmasin. 

 

Namun dalam empat bulan terakhir, Raja sering bicara dengan nada tinggi. Meledak-ledak penuh semangat. 

 

Bahkan, menyuruh dengan nada tinggi. “Sini kau, jangan jauh-jauh.  Duduk dekat saya. Dengarkan baik-baik ya, saya bicara” demikian kalimat yang sering diucapkan Raja belakangan ini. Tetapi tidak ada yang merasa sakit hati. 

 

Peserta rapat HPN yang  duduk di dekatnya, seperti saya dan Christiana Chelsia Chan

kadang-kadang terbawa bicara dengan nada tinggi. Rupanya nada bicaranya itu menular. 

Kategori :