Radarkepahiang.id - Alpukat jadi salah satu buah yang menyehatkan yang disukai banyak orang. Akan tetapi, sayangnya tak semua orang diperbolehkan mengonsumsi alpukat dengan bebas.
BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA 2025
BACA JUGA:Warga Kepahiang Temukan Bunga Udumbara, Bunga Mungil yang Mekar Setiap 3000 Tahun Sekali
Lantas, siapa saja kelompol orang yang tidak boleh makan alpukat?. Alpukat, merupakan sumber karbohidrat, protein, kalium, serat, vitamin B, vitamin E, vitamin C, dan vitamin K yang baik. Banyak cara untuk menikmati alpukat mulai dari mengonsumsinya secara utuh, dijadikan jus, hingga jadi pelengkap di menu makanan Jepang.
BACA JUGA:Kadesnya Tersandung Hukum, Bagaimana Pengelolaan ADD/DD Desa Suro Bali?
BACA JUGA:Terapkan Intruksi KemenPANRB, Kemenag Kepahiang, Tingkatkan Kesejahteraan Guru
1. Ibu menyusui
Susu menjadi salah satu asupan yang diperlukan bayi baru lahir. Sementara alpukat mengandung senyawa yang bisa membuat produk ASI menurun.
2. Orang dengan alergi alpukat
Dalam beberapa orang, alpukat bisa memicu alergi. Alergi alpukat bisa dilihat dari gejala mual, sakit kepala dan reaksi alergi lainnya.
BACA JUGA:Berpeluang Jadi PPPK Paruh Waktu, THL Pemkab Kepahiang yang Dirumahkan Kembali Didata
BACA JUGA:Jelang Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK Khusus Tenaga Honorer, BKN Keluarkan Aturan Baru!
3. Orang dengan masalah hati
Kandungan kolagen yang tingi pada alpukat dapat membahayakan sel-sel pada hati jika dicerna secara maksimal. Maka dari itu, mereka yang memiliki masalah pada hati harus membatasi konsumsi alpukat.
4. Orang dalam perawatan tertentu
Orang yang sedang menjalani perawat medis tertentu biasanya secara aktif mengonsumsi obat-obatan. Sayangnya, beberapa obat-obatan akan kehilangan fungsinya jika dibarengi dengan konsumsi alpukat seperti obat antikoagulan dan anti-inflamasi nonsteroid.
BACA JUGA:Di Kepahiang Gas Elpiji Bersubsidi Tak Boleh Lagi Dijual Pengecer
BACA JUGA:Tips, Ini 6 Cara Mudah Menjaga Gaya Hidup Sehat
5. Orang obesitas
Alpukat kaya akan kandungan lemak. Konsumsi berlebihan bisa mengakibatkan kenaikan berat badan yang tidak terkendali.