Pengembangan Budidaya Ikan, BBI Kepahiang Ditargetkan PAD Rp 10 juta

Senin 03-02-2025,16:38 WIB
Reporter : Reka Fitriani
Editor : Hendika

Radarkepahiang.id - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kabupaten Kepahiang mengembangkan budidaya ikan untuk memaksimalkan potensi Balai Benih Ikan (BBI) yang ada di daerah ini. Dikatakan Kepala Dinas KPP Rukismanto, S.P M.Pi sektor pengembangan BBI ini guna menghasilkan indukan ikan yang berkualitas.

BACA JUGA:Sudah Final, Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih 20 Februari 2025

BACA JUGA:Soal Jumlah Formasi PPPK Khusus Tenaga Honorer, Ini Kata BKSDM Kepahiang!

Antara lain bibit ikan yang berkualitas, seperti bibit ikan hias, bibit ikan budidaya mujaer, ikan emas, dan lele dan sejumlah jenis ikan lainnya. Dalam pengembangannya BBI ditargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) oleh Pemkab Kepahiang senilai Rp 10 juta pertahunnya.

BACA JUGA:Realisasi PAD Pemkab Kepahiang 2024 Rp 52,3 Miliar, Masih Ada yang Tertunggak?

BACA JUGA:Jangan Lewatkan, CPNS 2025 Formasi Lulusan SMA Segera Dibuka

"Target PAD yang ditetapkan pada Dinas KPP senilai Rp 10 juta, itupun dari potensi dan pengelolaan Balai Benih Ikan (BBI)," ujar Rukismanto, Senin 3 Februari 2025.

Dia menjelaskan, meski terdapat pengelolaan sektor perikanan di Kabupaten Kepahiang, pasokan ikan setiap harinya yang dipasok di Pasar Kepahiang didatangkan dari Kota Linggau. Hal ini lantaran kurangnya produktivitas pengelolaan ikan oleh kelompok petani budidaya ikan di Kabupaten Kepahiang.

BACA JUGA:Cek Sekarang, 5 Tunjangan PPPK Ini Dicairkan per Februari

BACA JUGA:Musim Panen, Kopi di Kepahiang Tembus Rp 67 ribu Perkilogram


Sebab, beberapa tahun terakhir kurangnya program peningkatan sektor perikanan masih terbatas anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah daerah, provinsi maupun pusat.

BACA JUGA:Batal Tanggal 6, Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Tunggu Pemerintah Pusat

BACA JUGA: Harga Cabai Merah Melambung Tinggi, Ketersediaan Bapokting Aman Jelang Ramadhan

"Karena terjadinya refocusing anggaran, program pengembangan ikan yang harusnya dapat dilaksanakan Pokdakan, tidak ada anggarannya. Sehingga, banyak ikan yang dipasok dari luar daerah seperti Kota Linggau," jelas Rukismanto.

Kategori :