Kendati demikian DBH kelapa sawit dikatakan berkurang untuk tahub 2025 ini, yakni dari Rp 5,1 miliar di tahun 2024, menjadi Rp 1,7 miliar saja.
"DBH sawit ini nanti akan digunakan untuk berbagai belanja, seperti infrastruktur, hingga pendataan lahan sawit," lanjutnya.
BACA JUGA:Tekan Defisit Rp 70,2 Miliar, TPAD Kepahiang Pangkas Program Kegiatan
BACA JUGA:Kepahiang Jadi Bagian dalam Menjaga Sejarah dan Budaya Bengkulu
Sekedar informasi bahwa, postur APBD Kepahiang 2025 seperti yang disampaikan Bupati Hidayattullah Sjahid akan mengalami defisit sebesar Rp 72.689.924.746 atau Rp 72,6 miliar.
Untuk pendapatan sendiri, secara total disampaikan sebesar Rp 785.405.113.054.
Pendapatan ini berasal Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 53.124.597.062 dan transfer pusat sebesar Rp 732.280.515.992.
Kemudian, untuk belanja, disampaikan sebesar Rp 856.095.037.800, ditambah biaya penyertaan modal ke Bank Bengkulu sebesar Rp 2 miliar.