Radrakepahiang.id - Masalah infrastruktur di daerah nampaknya harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, terutama yang merupakan akses utama menuju kawasan wisata. Ini terjadi di Kabupaten Kepahiang, jalan dan jembatan yang merupakan akses utama ke kebun teh Kabawetan nyaris ambruk, sudah bertahun-tahun kondisi jalan yang berlokasi di Desa Kampung Bogor ini rusak parah.
Bahkan, jembatan yang dilalui oleh pengendara setiap harinya tersebut dengan kondisi penyanggah yang sudah nampak reot. Kondisi tersebut mengancam keselamatan pengendara yang melaluinya, terancamnya kondisi jembatan tersebut membuat Pemerintah Kabupaten Kepahiang khawatir, lantaran akses jembatan dan jalan tersebut merupakan akses utama ke pusat wisata.
BACA JUGA:Bekerja di Taiwan, TKI Asal Kepahiang Ditemukan Meninggal di Atas Kapal!
BACA JUGA:Heboh Warga Kepahiang Temukan Benda Aneh di TPU Rejang Lebong, Diduga Pelet!
Mengenai hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kepahiang Teddy Adeba, ST Jum'at 18 Oktober 2024 mengatakan jika kewenangan pembangunan jalan dan jembatan tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
"Posisi di tahun anggaran 2024 ini sudah kami usulkan ke Pemprov Bengkulu, tapi nampaknya belum diakomodir untuk tahun ini," ujar Teddy.
BACA JUGA:Wujudkan Pemerintahan Bebas KKN, Pemkab Kepahiang Deklarasi dan Teken Fakta Integritas Anti Korupsi
BACA JUGA:Pilkada 2024, Masyarakat Batu Bandung Kompak Dukung Nata-Hafizh!
Menurut Teddy, banyak jalan dan jembatan yang penanganan pembangunannya bukan menjadi kewenangan pemerintah daerah, seperti kewenangan pemerintah provinsi bahkan pemerintah pusat. Maka dari itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan mengusulkan permohonan peningkatan infrastruktur pembangunan jalan dan jembatan tersebut.
"Walaupun bukan kewenangan pemerintah daerah, Dinas PUPR tentu proaktif mengusulkan usulan pembangunan jalan dan jembatan yang ada di Kabupaten Kepahiang, baik itu ke provinsi maupun ke pusat. Mudah-mudahan diakomodir tahun mendatang," kata Teddy.