Radarkepahiang.id - Fluktuasi harga kopi robusta mencapai rekor tertinggi hingga turun dan anjlok ke level terendah. Disinyalir, ini terjadi karena gudang ataupun industri bersiasat mengurangi pembelian.
BACA JUGA:Harga Kopi Sempat Turun Drastis, Begini Saran Pakar Kopi Untuk Petani Kopi di Indonesia
Berdasarkan data Dewan Kopi Indonesia Sumatera Selatan per Agustus 2024 ini, harga kopi robusta turun drastis sejak tiga pekan terakhir.
Pada awal Juli harga kopi robusta petik asalan berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni Rp 70.000 hingga Rp 80.000 perkilo. Sedangkan harga kopi robusta petik merah Rp 100.000 hingga Rp 120.000 perkilo.
Menghadapi fenomena penurunan harga kopi robusta yang drastis, petani disarankan untuk menunda hasil panen kopi. Karena jika berdasarkan pengamatan banyak pihak, harga kopi diperkirakan akan kembali naik dalam satu sampai dua bulan ke depan.
BACA JUGA:Update Harga Kopi di Kepahiang Hari Ini, Senin 12 Agustus!
BACA JUGA:Ini Update Harga Kopi Terkini Berdasarkan Nilai Dolar USA dan Pasar Global
Industri diperkirakan akan mampu menyimpan stok bahan baku biji kopi maksimal untuk tiga bulan ke depan. Saat stok berkurang, industri diprediksi akan kembali aktif mencari biji kopi, saat itulah harga komoditas kembali naik.
Di Provinsi Bengkulu saja, harga kopi yang sempat naik hingga Rp 70 ribu perkilo, kini turun menjadi Rp 56 ribu per kilo bahkan lebih. Penurunan harga kopi ini disinyalir adanya rasionalisasi harga. Kemudian stok kopi di sejumlah tempat produksi dan pengelolaan telah terpenuhi.
BACA JUGA:Ini 6 Makanan Khas 17 Agustus Paling Enak, Jarang Ditemukan!
Hal itu dikarenakan pelaku usaha kopi yang sudah memiliki stok yang cukup banyak. Itulah yang menyebabkan fluktuasi harga yang terjadi saat ini, disinyalir harga itu kembali turun.