Dia menjelaskan kalau harga kopi di Kepahiang yang mendadak turun ini, dipengaruhi oleh market London dan nilai mata uang rupiah terhadap Dollar USA yang juga ikut mengalami pergeseran.
"Penurunan harga dari yang semula Rp 55 ribu menjadi Rp 53 ribu perkilo ini, dipengaruhi oleh market London dan nilai rupiah terhadap Dollar USA. Karena kopi merupakan komoditi ekspor yang memang kita tidak bisa prediksi," lanjutnya.
Sebelumnya Nata juga menginformasikan kalau update harga kopi di Kepahiang yang sempat merangkak naik. Dia juga menjawab pertanyaan masyarakat terkait prediksi harga kopi di Kepahiang ke depannya.
Update harga kopi selalu dinanti-nanti, sebab masyarakat Kabupaten Kepahiang yang mayoritas berprofesi sebagai petani kopi, selalu ingin mengetahui bagaimana pergerakan harga kopi di Kepahiang setiap harinya.
BACA JUGA:PAI Bermani Ilir Diinstruksikan Turun ke Lapangan!
BACA JUGA:Dump Truk Terguling, Jalan Lintas Kecamatan Seberang Musi Terdampak
Akankah terus naik atau malah terjun bebas, pertanyaan seperti itu selalu ada setiap kali musim panen kopi berlangsung.
Tapi menurut Nata, harga kopi sejatinya memang tidak bisa diprediksi secara akurat. Bukan tanpa alasan, Nata mengungkapkan kalau update harga kopi akan terus bergerak mengikuti pasar internasional.
Bukan cuma itu saja, harga kopi ini juga dipengaruhi oleh nilai rupiah terhadap mata uang dollar Amerika atau Dollar USA.
BACA JUGA:Masih Stabil, Segini Update Harga Kopi di Kepahiang Hari Ini!
BACA JUGA:Ada Syaratnya, Disperkop UKM Kepahiang Pastikan Ada Pasar Malam HUT Kemerdekaan RI