Radarkepahiang.id - Peristiwa tragis di Talang Tige, Kecamatan Muara Kemumu, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu masih abu-abu dan belum memiliki titik terang. Bahkan hingga Jumat 12 Juli 2024, Satreskrim Polres Kepahiang, Polda Bengkulu masih terus melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat seorang ibu dan Balita yang sempat membuat gempar ini.
BACA JUGA:Korban Punya Banyak Luka, Benarkah Ibu dan Balita Talang Tige Adalah Korban Pembunuhan?
Informasi teranyar diperoleh Radarkepahiang.id, korban Lia Anggraini yang sehari-harinya berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) putra yang masih Balita ini, pertama kali ditemukan oleh suaminya sendiri.
Pria yang diketahui berstatus sebagai perangkat desa ini, saat itu menemukan istri dan putra tersayangnya yang masih berusia 5 bulan sudah tewas tak bernyawa dengan sejumlah luka dan berlumuran darah. Mendengar jeritan suami korban yang berstatus perangkat desa inilah, warga sekitar kemudian mulai berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian.
Kapolres Kepahiang, AKBP. Eko Munarianto, S.IK melalui Kasat Reskrim, AKP. Sujud Alif Yulamlam, S.IK yang memimpin proses olah TKP mengatakan kalau sampai saat ini, peristiwa tragis ini masih dalam penyelidikan. Menurut Kasat Reskrim, saat ini belum ada kesimpulan yang dibuat karena untuk sementara, peristiwa berdarah yang terjadi di Talang Tige ini masih abu-abu dan belum memiliki titik terang.
"Belum ada kesimpulannya, sebab segala kemungkinan masih bisa terjadi. Kita tidak boleh tergesa-gesa dan yang jelas, kasus ini masih kami selidiki," terang Suhud Alif.
BACA JUGA:Jangan Sampai Tidak Tahu, Tahun 2024 Ini Pemerintah Perbanyak Penyaluran Pupuk Subsidi Untuk Petani
Saat pertama kali tiba di lokasi, Alif mengatakan kalau penyidik dan juga tim identifikasi melihat kedua korban berada di ruangan yang terpisah. Saat itu korban bayi 5 bulan ini, ditemukan di dalam kamar. Sedangkan untuk korban Lia Anggraini, ditemukan berada di dalam kamar mandi.
Masih berdasarkan oleh TKP sementara, Sujud Alif mengungkapkan kalau kedua korban mengalami pendarahan hebat. Ini menurutnya terlihat jelas dari banyaknya bercak darah yang berceceran di TKP.
"Sekarang TKP sudah kami berikan garis polisi yang artinya, tidak bisa diakses oleh orang yang tidak berkepentingan," singkatnya.