Ditolak Masyarakat, Selain Pakai Denda Tarif Parkir Terbaru RSUD Kepahiang Dihitung Naik Per Jam
RK ONLINE - Ketentuan terkait tarif parkir terbaru RSUD Kepahiang ternyata ditolak masyarakat. Bukan hanya keberatan karena pakai denda atau sanksi denda, masyarakat menolak lantaran merasa diberatkan sebab tarif parkir dihitung naik per jam.
Hal ini tentunya membuat penerapan parkir elektronik bagi pengunjung yang membawa kendaraan di RSUD Kepahiang ini, menuai pro dan kontra dari berbagai lapisan masyarakat Kabupaten Kepahiang.
Namun di sisi lainnya, ada pula yang beranggapan jika hal tersebut dinilai efektif dalam meminimalisir adanya potensi aksi kriminal, seperti Pencurian Kendaraan Bermotor atau Curanmor. Sebab parkir elektronik yang saat ini dimanfaatkan oleh RSUD Kepahiang ini, dilengkapi dengan CCTv yang berguna mengawasi langsung pengunjung yang masuk dan juga keluar dari lingkungan RSUD Kepahiang.
BACA JUGA:Disebut Sebagai Kandidat Ketua Hipmi Kabupaten Kepahiang Terkuat, Ini Sosok Findra Aprizal!
Bukan hanya CCTv saja, sejumlah petugas juga disiagakan di lokasi untuk memonitor langsung pengendara yang keluar masuk membawa kendaraan.
Tetapi tetap saja, kebijakan dan ketentuan terkait parkir RSUD Kepahiang ini lebih banyak ditolak masyarakat, khususnya dari keluarga pasien yang terpaksa harus menginap di RSUD Kepahiang.
Sebab tarif parkir terbaru RSUD Kepahiang yang dihitung naik Rp 1.000 per jam, dianggap malah membebani dan memberatkan masyarakat.
Kritik ini disampaikan langsung ke official akun, @Pkrs RSUD Kepahiang yang sebelumnya mengunggah postingan terkait tarif parkir terbaru RSUD Kepahiang.
BACA JUGA:Ditemukan di Pondok Sawah, Bayi Perempuan yang Diduga Sengaja Dibuang Ini Jadi Rebutan Warga
"Datang daftar berobat jam 8, ditindaklanjuti oleh dokter terkadang di jam 10-12. Nah jadi sekali berobat 10 ribu untuk bayar parkir kalau motor, kalau mobil sudah 15 ribu. Ini bukan nya meringankan tapi memberatkan. Apa salah nya pakai teknologi elektronik tapi tetap dihitung 2 ribu/kendaraan parkir," ujar @IntanMentari.
"Kalau pasien nginap tambah nanggung bayar parkirannyo, bukannyo meringankan malah tambah membebani," tambah akun @Siti Patimah.
BACA JUGA:Warga Ikut Diperiksa, Polisi Terus Dalami Kasus Penemuan Bayi Perempuan di Pondok Sawah
"Mikir la wuy, di wisata tu bae parkir dari pagi sampek sore idak ado sampai 10rb. Minimal motor 2 ribu dan mobil 5 ribu, iko rumah sakit. Mano kadang makek BPJS, jenguk orang sakit bae kadang sebentar jam 9 lah diusir ngijo pulo bayar parkir itungan perjam. Kasian misal nyo ado yang usia maaf ngomong lah tuo, kurang mampu duit pas-pasan untuk beli makan di rumah sakit mano nak bayar parkir nyo segitu pulo. Aih ini bukan nyo meringankan kalo cak ini," beber akun @RidwanTepeng.
Di sisi lainnya banyak masyarakat yang berprofesi sebagai kurir makanan juga ikut membanjiri komentar. Banyak yang menanyakan apakah mereka juga harus ikut parkir sesuai dengan prosedur atau tidak.