Nyeri Ulu Hati, Apakah itu GERD atau Penyakit Jantung?
RK ONLINE - Bagi mereka yang sering mengalami nyeri di ulu hati, terutama orang dengan gastroesophageal reflux disease (GERD), bisa jadi gejala nyeri di ulu hati menimbulkan kekhawatiran akan kondisi jantung. Namun, meskipun gejalanya serupa, ternyata penyebabnya berbeda. Lalu, apa bedanya?
Menurut dr. Adrianus Kosasih, seorang spesialis jantung dan pembuluh darah, nyeri yang disebabkan oleh GERD dan sakit jantung bisa terasa sama persis. Ini karena saraf yang terlibat dalam nyeri tersebut berada di daerah yang sama.
BACA JUGA:Mengapa Bekas Jerawat Hitam Sulit Hilang, Ini Penjelasannya!
Namun, perbedaannya terletak pada penyebabnya. Nyeri yang berasal dari jantung seringkali merupakan akibat dari kurangnya oksigen. Hal ini dapat menyebabkan nyeri yang tumpul, terasa seperti ditindih, atau ditekan, dan dapat berlangsung selama beberapa menit, bahkan hingga 10 menit. Gejala lain yang mungkin muncul adalah sesak napas, sensasi dada penuh, atau rasa panas. Selain itu, nyeri dapat menjalar ke beberapa bagian tubuh lainnya, seperti rahang, punggung, tangan, leher, atau ulu hati.
Untuk membedakan, dr. Adrian menyarankan untuk memperhatikan faktor risiko. Jika seseorang mengalami masalah di ulu hati dan memiliki risiko diabetes, misalnya, hal tersebut perlu diwaspadai sebagai tanda masalah jantung.
BACA JUGA:Hindari Minum Teh Malam Hari, Ini Alasannya!
Selain itu, ada tipe nyeri yang dapat dibedakan antara GERD dan penyakit jantung. Nyeri pada GERD cenderung lebih perih, sementara pada penyakit jantung tidak terasa saat ditekan di ulu hati.
Meskipun begitu, beberapa tipe nyeri, terutama yang disebabkan oleh heartburn, dapat mirip dengan gejala sakit jantung. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan faktor risiko dan memeriksakan diri ke dokter untuk diagnosis yang tepat.
BACA JUGA:Penemuan Baru, Ahli Ungkap Rahasia Umur Panjang dan Kesehatan Optimal
Dengan memahami perbedaan antara nyeri ulu hati akibat GERD dan penyakit jantung, diharapkan dapat membantu dalam mengidentifikasi gejala dengan lebih baik dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk pengobatan dan pencegahan.