Adapun rincian sektor mana saya yang menyumbang PAD tertinggi lanjut Amarullah, diantaranya pajak daerah yang ditargetkan Rp7,4 M sudah tercapai Rp7,5 M. Sementara retribusi yang ditargetkan Rp700 juta baru terealisasi Rp300 juta. Sedangkan pengelolaan kekayaan daerah dari target Rp2,1 miliar dipastikan sudah tercapai seluruhnya.
Lalu, PAD dengan sumber lain-lain yang sah targetnya Rp30 miliar dengan realisasi Rp26 miliar. Sehingga dari total keseluruhan target PAD Rp40,6 miliar tersebut, sudah tercapai Rp36,8 miliar atau 90,8 persen.
"Memang masih ada beberapa sektor yang belum sampai target, namun secara keseluruhan semua PAD sudah dikumpulkan dengan maksimal," singkatnya.
Dirinya juga menjelaskan, sektor dengan penyumbang PAD terbesar adalah pajak daerah, pendapatan lain-lain yang sah, dan dari retribusi. Dimana hingga saat ini, memang masih ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum menyampaikan pertanggungjawaban pendapatan asli daerah. Karena itu dirinya juga optimis, target PAD tersebut bisa mencapai 100 persen sampai dengan 31 Desember mendatang. Mengingat masih ada waktu bagi instansi untuk melakukan pelaporan PAD nya.
"Komponen pajak yang ditargetkan rata-rata sudah tercapai, namun memang ada OPD yang belum menyampaikan laporan target PAD nya, sehingga belum dilaporkan oleh kami, dan belum masuk pendataan PAD. Yang jelas kami pihak BKD optimis PAD bisa mencapai 100 persen hingga akhir tahun nanti," pungkasnya.
BACA JUGA:Jadi Kiblat Wisata Kepahiang, Kabawetan Dalam Penjagaan Ketat Polisi