Terkait Pelajar Terjerat Hukum, Edwar: Sekolah dan Orang Tua Harus Perbanyak Jalin Komunikasi
RK ONLINE - Hingga Rabu 13 Desember 2023, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, S.Ip masih menyoroti persoalan banyaknya pelajar terjerat hukum di Kabupaten Kepahiang.
Bahkan politisi PDI Perjuangan ini sangat menyayangkan apa yang terjadi pada dunia pendidikan belakangan ini. Bagaimana tidak, dalam kurun waktu sepekan saja sudah ada 4 pelajar yang menghebohkan Kabupaten Kepahiang bahkan Provinsi Bengkulu dan sekitarnya. Yakni 2 pelajar terlibat kasus kekerasan hingga menyebabkan salah satunya meninggal dunia. Kemudian 2 lainnya terlibat kekerasan yang menyebabkan korbannya mengalami luka berat hingga terancam kebutaan.
Menurut Edwar, hal ini bisa terjadi karena banyaknya pelajar yang belum mengerti terkait dampak dari setiap kenakalan remaja yang dilakukannya. Sehingga dalam hal ini, peran orang tua dan guru sama-sama sangat penting dalam memantau proses kembang tumbuh setiap anak.
"Jangan berfikir bahwa hanya guru saja yang punya peran penting terhadap akhlak dan pendidikan anak, peran orang tua juga merupakan hal yang sama pentingnya. Sosok guru merupakan pengganti orang tua di lingkungan sekolah, sementara ketika di luar jam sekolah, orang tua lah yang bertanggung jawab. Jadi keduanya sama-sama penting," ujar Edwar Samsi.
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Kabupaten Kepahiang ini menambahkan bahwa, untuk memberikan pengawasan yang maksimal terhadap anak, orang tua dan guru juga harus memperbanyak menjalin komunikasi. Sehingga orang tua pun bisa melakukan monitoring terhadap tingkah laku anaknya saat berada di sekolah, begitu juga dengan guru, dengan banyaknya komunikasi ini pihak guru juga bisa megetahui tabiat anak ketika di rumah.
"Dengan banyaknya komunikasi ini, sehingga baik guru maupun orang tua bisa sama-sama melakukan pengawasan. Saya yakin dengan cara yang seperti ini, tingkah laku anak-anak kita ini bisa lebih terkontrol dan aksi-aksi kenakalan remaja seperti yang terjadi belakangan ini, bisa diminimalisir," lanjutnya.
Sementara itu Edwar juga menambahkan bahwa saat di sekolah, guru-guru yang mengajar juga jangan terlalu sering memberikan waktu kosong terhadap anak. Sehingga setiap jam belajar mereka di lingkungan sekolah, akan selalu terisi dengan aktivitas-aktivitas positif.