Benarkah Telur Memicu Timbulnya Bisul, Begini Penjelasannya!
RK ONLINE - Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa putih telur merupakan sumber protein yang sangat baik, menyumbang sekitar 60 persen dari total protein dalam telur. Sebaliknya, kuning telur memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang lebih tinggi.
Meski demikian, kuning telur tidak sepenuhnya pantas mendapatkan reputasi buruk, karena menurut penelitian dari Cleveland Clinic, kuning telur memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan memberikan perlindungan kardiovaskular.
BACA JUGA:Bukan Digoreng! Ini Resep Mengolah Tempe dan Telur yang Baik dan Benar Meurut dr Zaidul Akbar
Susan Campbell, seorang ahli diet, menjelaskan bahwa bagi individu yang sehat tanpa masalah kardiovaskular dan kadar kolesterol normal, mengonsumsi satu butir telur utuh setiap hari tidak menjadi masalah.
Namun, bagi mereka yang memiliki penyakit kardiovaskular atau kadar kolesterol tinggi, disarankan untuk membatasi konsumsi telur, setidaknya 3-4 butir per minggu.
Campbell juga menyarankan untuk menghindari penambahan lemak hewani seperti mentega saat memasak telur, dan lebih baik menggunakan minyak zaitun atau minyak nabati lainnya.
BACA JUGA:Masa Kampanye Dimulai, Bawaslu Ingatkan Caleg Terkait 'Serangan Fajar'
Terkait mitos bahwa mengonsumsi telur setiap hari dapat menyebabkan bisul, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Anggarino Damay, membantahnya.
Menurutnya, bisul disebabkan oleh infeksi bakteri dan bukan oleh konsumsi telur. Sebaliknya, telur tergolong sebagai makanan yang mengandung protein dan nutrisi penting, terutama bagian putih telur yang kaya akan gizi, vitamin A, B12, dan mineral.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, dr Zaidul Akbar Ungkap Manfaat Luar Biasa Mandi Hujan
Meskipun mengonsumsi satu butir telur setiap hari dianggap aman bagi orang sehat, terlalu banyak konsumsi telur juga dapat menimbulkan dampak negatif.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat konsumsi berlebihan termasuk peningkatan jerawat dan penambahan berat badan karena tingginya kalori dan lemak dalam telur.