Tahun Politik, 2 Anggota Dewan Palsu 'Berkeliaran Cari Mangsa'
RK ONLINE - Aksi penipuan dengan modus mengatasnamakan pejabat di lingkungan Kabupaten Kepahiang nyatanya masih saja menjadi trend. Bahkan baru-baru ini, nama dua anggota DPRD Kabupaten Kepahiang, ikut terseret dan dicatut oleh para pelaku penipuan ini.
Menariknya modus yang digunakan oleh pelaku penipuan ini sama persis dan menggunakan metode jadul, yakni dengan menyamar sebagai Anggota Dewan Palsu.
Adapun 2 anggota DPRD Kabupaten Kepahiang yang telah dicatut namanya ini yakni, Ansori M dari fraksi Golkar dan juga Franco Escobar, S.Kom dari fraksi GPPIS. Keduanya juga sama-sama akan mencalonkan diri kembali sebagai Caleg dalam Pemilu 2024 mendatang.
BACA JUGA:Berantas Telepon Penipuan, Sekarang Kominfo Buka Layanan Pengaduan Nomor Telepon Penipu
Informasi dihimpun Radarkepahiang.id, pelaku penipuan yang mengatasnamakan Ansori dan Franco Escobar ini sama-sama menggunakan provider Telkomsel. Franco Escobar Palsu menggunakan nomor (0822-8517-7172) sementara Ansori Palsu menggunakan nomor (0813-1777-4625).
Dikonfirmasi terkait hal ini, Franco Escobar menuturkan bahwa aksi penipuan yang mencatut namanya ini diketahui lantaran ada beberapa kerabat yang menghubunginya untuk menanyakan apakah dirinya mengganti nomor baru. Saat diperiksa nomor tersebut, ternyata baik foto dan juga nama dirinya sudah disalahgunakan oleh terduga pelaku penipuan. Beruntung, aksi tersebut dengan cepat diketahui olehnya, sehingga Franco Escobar langsung melakukan klarifikasi bahwa nomor yang tersebut bukanlah miliknya.
"Mungkin menjelang tahun politik ini banyak sindikat penipu yang mengamati sejumlah medsos pribadi kita dan menghubungi orang-orang yang berkomentar disana dengan menggunakan nama kita sebagai orang yang terlibat di dalam politik. Secara kebetulan, orang yang komentar tersebut juga mencantumkan nomor handphone nya di akun mereka masing-masing, sehingga pelaku dengan mudah bisa melancarkan aksinya," ujar Franco Escobar.
Menurut Franco Escobar, dirinya hanya memiliki 1 nomor pribadi yang selalu digunakan olehnya. Dirinya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, agar tidak terlalu mudah percaya dengan nomor-nomor baru yang mengatasnamakan para pejabat. Sebab bisa jadi, identitasnya telah disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.