Pemkab dan Polres Kepahiang Berkolaborasi Wujudkan Indonesia Emas Tanpa Narkoba
RK ONLINE - Sejak diresmikan sebagai Kampung Tangguh Bebas Narkoba beberapa waktu yang lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang bersama Satres Narkoba Polres Kepahiang, Polda Bengkulu, terus bersinergi dalam melakukan pencegahan terhadap narkoba.
BACA JUGA:Jangan Dibuang, Rambut Jagung Ternyata Memiliki Manfaat yang Luar Biasa Untuk Kesehatan
Salah satu upaya yang terus dilakukan Pemkab Kepahiang dan jajaran Polres Kepahiang, adalah menggelar sosialisasi bahaya narkoba di Desa Bogor Baru, Kecamatan Kepahiang yang sebleumnya, diresmikan sebagai Kampung Tangguh Bebas Narkoba.
Dalam pelaksanaannya, Senin 11 September 2023 Pemkab Kepahiang dan Polres Kepahiang melibatkan berbagai lapisan masyarakat dan usia peserta. Sebab tanpa mengenal usia, saat ini bahaya narkoba dinilai mengancam seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu untuk memutus mata rantai peredaran narkoba ini, perlu adanya penerapan materi dan penanaman pola pikir untuk menjalani hidup secara produktif tanpa mengkonsumsi narkoba.
Sebagai perwakilan Pemkab Kepahiang, Kadis Kesehatan Kepahiang, H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si menyampaikan kalau pemerintah pusat mencanangkan jika tahun 20230, adalah tahun Indonesia Emas. Sebab pada tahun 2030 tersebut, pemerintah memprediksinya sebagai tahun produktif bangsa Indonesa.
"Jadi pada tahun 2030 itu nanti, remaja usia 15 sampai dengan orang dewasa berusia 50 tahun akan menjalani masa produktif. Sehingga Indonesia yang lebih maju dipertaruhkan di tangan anak bangsa yang berusia pada 15 - 50 tahun ini. Oleh karena itu untuk membuat rencana ini berhasil, dibentuklah kampung tangguh bebas narkoba. Tujuannya adalah untuk menanamkan pola pikir yang positif dan bebas narkoba," ujar Tajri.
Menurut Tajri, saat ini pemerintah terus berupaya agar masa depan seluruh masyarakat lebih terjamin dan bebas dari belenggu narkoba. Maka dari itu Tajri menilai kalau langkah Polri dalam membentuk Kampung Tangguh Bebas Narkoba, sebagai salah satu langkah yang efektif dan strategis.
"Dengan melibatkan pemerintah desa dan daerah, tentunya akan mempermudah jangkauan Polri dalam melaksanakan sosialisasi," sambung Tajri.