Presiden Jokowi Dorong Penyaluran KUR Tanpa Agunan untuk UMKM
RK ONLINE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengekspresikan harapannya agar semua penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat dilakukan tanpa memerlukan agunan atau jaminan. Presiden Indonesia ini menginstruksikan hal ini kepada menteri terkait, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI).
"Saya masih mendorong terus kepada menteri, kepada OJK, kepada BI agar kalau bisa urusan kredit KUR ini tanpa agunan," kata Jokowi.
Jokowi berpendapat bahwa seharusnya penerapan sistem penilaian kredit (credit scoring) digunakan dalam penyaluran pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebanyak 145 negara telah menggunakan sistem ini.
BACA JUGA:Bukan Hanya Perumahan, Kini BTN Juga Buka Peluang Pinjaman Melalui Program KUR
"Mestinya harus menggunakan sistem credit scoring, mestinya seperti itu, karena sudah 145 negara untuk UMKM itu menggunakan sistem credit scoring, melihat skornya, melihat karakternya baik nggak, beri Rp 500 juta, beri Rp 300 juta, beri Rp 100 juta, mestinya seperti itu," ujarnya.
Dengan penyaluran KUR tanpa agunan, diharapkan akan memberikan peluang lebih besar kepada pelaku UMKM, terutama yang baru memulai usaha.
"Karena pengusaha-pengusaha muda yang baru berangkat untuk masuk ke dunia usaha biasanya belum memiliki aset, belum memiliki collateral, belum memiliki agunan. Jadi kalau peluang diberikan dengan sistem credit scoring, itu akan lebih memudahkan dan ini akan terus saya dorong," ungkapnya.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa kuota KUR tahun ini mencapai Rp 460 triliun dengan tingkat bunga 6% dan batas pinjaman maksimal sebesar Rp 500 juta. Dia berharap anggaran yang sudah dialokasikan dapat tersalurkan sepenuhnya.