Nadiem menekankan bahwa setiap program studi memiliki kekhususan masing-masing, terutama untuk mahasiswa vokasi. Dia berpendapat bahwa kemampuan dan kompetensi mahasiswa vokasi lebih tepat diukur melalui proyek nyata dan implementasi dalam bidang teknis yang sesuai dengan keahlian yang diperoleh.
"Terdapat berbagai program studi yang mungkin memiliki cara unik untuk menilai kompetensi mahasiswa, terutama di bidang vokasi. Pertanyaannya adalah, apakah penulisan karya ilmiah adalah cara yang paling tepat untuk mengukur keterampilan teknis dalam bidang yang bersifat teknis?" Ujar Nadiem.
Meskipun demikian, dalam beleid tersebut, mahasiswa pada program magister/magister terapan masih diwajibkan untuk membuat tugas akhir berupa tesis, prototipe, proyek, atau bentuk tugas akhir lainnya yang sejenis, sesuai dengan konteks program studi dan tujuan pendidikan pada tingkat tersebut.
BACA JUGA:Pengangkatan Tenaga Honorer Tanpa Tes, Nadiem: 293 Ribu Tenaga Honorer Guru Sudah Diangkat!