Menurut Nicke, gas Elpiji subsidi 3 kg ini melebihi kuota terutama saat terjadi libur panjang seperti saat periode Idul Adha 2023 beberapa waktu lalu. Akibatnya, terjadi peningkatan konsumsi gas melon di beberapa daerah.
"Sehingga tentu terjadi peningkatan di atas rata-rata harian, perlu kita recovery dari sisi penyediaannya supply-nya atau distribusinya. Bagaimana mempercepatnya? Kita kerja sama dengan Pemda untuk identifikasi di mana lokasi-lokasi yang harus kita lakukan operasi pasar biar efektif, ini yang kita lakukan," tambahnya.
Selanjutnya, Nicke menilai Pertamina perlu memastikan efektivitas penyaluran LPG 3 kg kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
"Dasarnya ada 60 juta rumah tangga yang berhak mendapatkan LPG subsidi dari total 88 juta rumah tangga, artinya sekitar 68 persen. Nah, jika kita lihat data penjualan LPG subsidi terhadap total LPG, angka itu tinggi, mencapai 96 persen," jelasnya.
"Jadi kita harus lihat apakah ada yang tidak tepat. Oleh karena itu Pertamina bekerja sama dengan Pemda dan juga aparat penegak hukum (APH) untuk melakukan pengecekan dan monitoring agar distribusi tepat sasaran," tutur Nicke.
Dengan adanya tindaklanjut dari Pertamina, diharapkan kelangkaan LPG 3 kg di beberapa daerah dapat segera teratasi dan masyarakat tetap dapat mengakses LPG subsidi dengan lancar.
BACA JUGA:Berhentilah! Masyarakat Golongan Ini Dilarang Menggunakan Gas LPG 3 Kg