2. Penilaian produksi pertanian
Sensus pertanian mengumpulkan informasi tentang luas lahan pertanian, jenis tanaman yang ditanam, jumlah dan jenis ternak yang dipelihara, serta produksi hasil pertanian seperti tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
Data ini memberikan gambaran yang lengkap tentang potensi pertanian di Indonesia dan membantu dalam perencanaan pengembangan sektor pertanian.
3. Analisis keberlanjutan pertanian
Sensus pertanian juga melibatkan penilaian terhadap praktik pertanian yang berkelanjutan, termasuk penggunaan lahan yang efisien, pengelolaan air, penggunaan pupuk dan pestisida, serta praktik pertanian organik. Data ini membantu dalam menganalisis dampak lingkungan dan keberlanjutan pertanian di Indonesia.
4. Evaluasi ketimpangan regional
Melalui sensus pertanian, dapat diidentifikasi ketimpangan regional dalam sektor pertanian, seperti kesenjangan antara daerah yang maju dan daerah yang tertinggal dalam hal infrastruktur, akses terhadap pasar, teknologi, dan dukungan kelembagaan.
Informasi ini penting untuk merancang kebijakan yang berfokus pada pengurangan kesenjangan regional dalam sektor pertanian.
5. Perencanaan kebijakan pertanian
Data yang diperoleh dari sensus pertanian menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan pertanian yang efektif dan tepat sasaran.
Informasi yang lengkap dan akurat tentang sektor pertanian memungkinkan pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya untuk merancang kebijakan yang mendukung pertumbuhan, kesejahteraan petani, ketahanan pangan, dan pembangunan sektor pertanian secara keseluruhan.