John mengatakan SILO yang sejak 2011 mengoperasikan pusat penanganan kanker Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC), berperan sebagai Center of Excellence (CoE) untuk penanganan kanker di Indonesia. Selain memiliki fasilitas perawatan mumpuni, MRCCC juga menyediakan dokter spesialis, fasilitas khusus, hingga layanan komprehensif, dan spesifik untuk perawatan pasien.
“Kami menyadari peran dan tanggung jawab besar yang harus diemban rumah sakit swasta untuk melayani masyarakat. Saya pastikan MRCCC berada di garda terdepan untuk mendukung transformasi layanan kesehatan di Indonesia, yang dipimpin Kementerian Kesehatan dalam mengikis kesenjangan penanggulangan kanker di daerah,” jelas John.
Menurutnya, sebagai satu-satunya pusat kanker swasta terakreditasi dan pusat kanker tersier rujukan, MRCCC juga berperan signifikan sebagai fasilitas deteksi dini, bedah onkologi, kemoterapi, dan radioterapi secara terpusat di satu lokasi. MRCCC menyediakan beragam fasilitas dan alat penunjang seperti USG, Mamografi, MRI, PET-CT Scan, laboratorium molekular diagnostik, serta laboratorium patologi imunohistokimia yang berperan untuk menegakkan diagnosis dan menentukan terapi. Hingga akhir 2022, kata John, MRCCC telah melayani lebih dari 91.000 pasien kanker, lebih dari 34.000 radioterapi, lebih dari 10.000 kemoterapi, lebih dari 4.600 prosedur pemindaian PET-CT Scan, dan melakukan lebih dari 2.900 tindakan operasi.
Sebelumnya Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kanker adalah salah satu dari delapan penyakit yang banyak membobol anggaran BPJS Kesehatan. Pemerintah lanjutnya, terus bersinergi dengan rumah sakit swasta untuk mengajak masyarakat agar berani melakukan deteksi dini kanker. “Kanker yang ditemukan pada stadium yang lebih dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan hingga 80-90%. Salah satu upayanya adalah melalui deteksi dini,” kata Menkes.
Dia mengatakan deteksi dini kanker dapat dilakukan dengan beberapa metode, contohnya untuk kanker payudara caranya mengecek menggunakan metode SADANIS (Pemeriksaan Payudara Secara Klinis) dan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). "Pemerintah dibantu swasta terus melakukan terobosan dalam penanganan berdasarkan jenis kanker yang paling banyak diderita masyarakat,” kata Menkes.
Artikel ini Telah Tayang di : http://radarkepahiang.bacakoran.co/
Dengan Judul : Ratna Julita, Sudah Menahun Mengidap Kanker Payudara