RK ONLINE - Program tanam dua kali setahun yang digalakkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong perlahan mulai membuahkan hasil. Bagaimana tidak, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan 3 tahun terakhir produksi padi Kabupaten Lebong terus mengalami peningkatan. Dari 40.100 ton di tahun 2020 mengalami peningkatan 47.659 ton di tahun 2021, kemudian kembali kembali di tahun 2022 menjadi 50.933 ton.
Bahkan dengan jumlah itu Kabupaten Lebong menjadi daerah tertinggi penghasil padi di Provinsi Bengkulu. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Lebong, Hedi Parindo, SE.
"Alhamdulillah, berkat adanya program MT-II yang selama ini terus di galakan pemerintah, produksi padi Lebong setiap tahunnya terus mengalami peningkatan," ungkap Hedi.
Meningkatnya produksi padi di Kabupaten Lebong juga berkat kerjasama semua pihak mulai dari kelompok tani, penyuluh, jajaran pemerintah desa hingga pemerintah daerah. Sejak program tanam dua kali setahun digalakkan, penyuluh secara rutin turun lapangan mengedukasi para petani.
Tak hanya itu, peningkatan produksi padi juga ditunjang dengan ketersediaan lahan produktif, salah satunya yaitu memanfaatkan pencetakan sawah baru dan memanfaatkan lahan tidur untuk melaksanakan program MT-II.
BACA JUGA:Dukung Program Tanam Dua Kali, Bidang SDA Siapkan 11 Paket Pembangunan Irigasi
"Peningkatan hasil produksi padi di Lebong berkat kerjasama semua pihak, termasuk dengan adanya program cetak sawah baru dan pemanfaatan lahan tidur," lanjutnya.
Hedi menambahkan, peningkatan produksi padi juga berkat adanya dukungan pemerintah daerah, yang terus memberi suport dengan memberikan sejumlah bantuan alat mesin pertanian (Alsintan), bibit, pupuk serta pembangunan irigasi untuk menunjang lahan sawah masyarakat.